Berita Kesehatan
Inilah Manfaat Dahsyat Pete untuk Kesehatan, Petai Bisa Turunkan Gula Darah Penderita Diabetes
Petai termasuk salah satu tanaman khas Indonesia yang sangat populer di kalangan masyarakat.
TRIBUNJATENG.COM - Petai termasuk salah satu tanaman khas Indonesia yang sangat populer di kalangan masyarakat.
Banyak orang yang mengkonsumsi petai sebagai lalapan atau menggunakannya sebagai bahan baku masakan sehari-hari.
Namun, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat petai bagi kesehatan.
Morfologi
Pohon Petai (Parkia speciosa Hassk.) dapat tumbuh mencapai 25 m dengan tajuk terbuka dan mempunyai banyak percabangan (Elidar, 2017).
Daunnya merupakan daun majemuk menyirip ganda dengan panjang 5 – 9 cm dan lebar 1,5 – 2,2 cm.
Daun muda mempunyai warna hijau muda, sedangkan daun tua berwarna hijau tua hingga kecoklatan.
Bunga petai merupakan bunga hermafrodit berbentuk bongkol dengan tangkai yang panjang.
Bunga yang masih kuncup berwarna hijau sedangkan bunga mekar berwarna kuning dan terlihat benang sari dan putiknya.
Buahnya berbentuk pipih panjang berwarna hijau. Dalam satu buah petai terdapat 10-18 keping biji yang diselaputi kulit tipis berwarna kekuningan ketika masak (Yulanri, 2018).
Ekologi
Tanaman Petai merupakan tanaman tropis yang dapat tumbuh di dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian 1.500 mdpl.
Namun, tumbuh baik pada daerah dengan ketinggian 500 – 1.000 mdpl (Yulanri, 2018).
Tanaman petai membutuhkan pasokan air yang banyak.
Proses pertumbuhan petai juga sangat bergantung pada cahaya matahari.
Petai dapat tumbuh optimal pada lingkungan yang terbuka dan cukup intensitas sinar matahari.
Tanaman ini tumbuh di tanah dengan tekstur halus serta tingkat pH 5,5 - 6,5. Tanaman petai tumbuh optimal di daerah beriklim basah dan agak basah (Dewi, 2019).
Kandungan Fitokimia
Petai mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi berupa zat karsinogenik, tannin, dan polifenol. Petai mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin B, vitamin C, dan vitamin E yang cukup tinggi.
Selain itu, petai juga mengandung kalium (Awaliyah et al., 2019).
Petai mengandung bermacam sumber energi seperti protein, karbohidrat, fosfor, vitamin A, dan zat besi.
Selain itu, kandungan vitamin C pada petai juga cukup tinggi.
Dalam petai terkandung senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid, saponin, terpenoid, fenolik, flavonoid, dan tanin. Bijinya maupun kulit buah petai mengandung beberapa senyawa seperti lektin, sisteina, stigmast-4-en-on, polisulfida siklik (heksationana, tetratiana, tritiolana, pentatiepana, pentatiokana, dan tetratiepana, formaldehida, tiol, dan asam tiazolidina-4-karboksilat (Yulanri, 2018).
Petai mengandung 3 gula alami, yaitu sukrosa, fruktosa, dan glukosa, serta mengandung tritiolane dan hexathionine. Selain itu, petai juga mengandung vitamin B6, B12, zat besi, magnesium, dan serat yang tinggi (Sesanti, 2020).
Manfaat
Mengkonsumsi petai sesuai dengan kebutuhan baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kalium yang terkandung pada petai bermanfaat untuk menutrisi otak, mencegah stress, mencegah anemia, dan menenangkan saraf (Awaliyah et al., 2019).
Petai bermanfaat untuk pengobatan penurunan fungsi otak.
Flavonoid yang terkandung dapat memicu pembentukan sel saraf baru pada otak sehingga daya ingat bertambah.
oleh karena itu, ekstrak etanol kulit buah petai dapat dimanfaatkan dalam peningkatan daya ingat (Mirza, 2019).
Petai mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan seperti mengobati hati dan ginjal, mengobati tekanan darah tinggi dan stroke, maag, anemia, sembelit, mengurangi efek nikotin dari rokok, dan caplak (kutil besar).
Caplak dapat dihilangkan dengan cara menempelkan petai pada bagian yang terdapat caplak dengan plester (Elidar, 2017).
Berdasarkan penelitian, kulit buah petai menunjukkan adanya efek hipoglikemik, antioksidan, dan antibakteri.
Biji petai berkhasiat untuk mengobati penyakit lever, edema, radang ginjal, diabetes, kanker, kolera, dan cacingan.
Selain itu, kulit bagian dalam dan bijinya mempunyai manfaat untuk menurunkan kadar gula darah (Yulanri, 2018).
Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang berperan sebagai antibakteri (Sesanti, 2020).
Selain itu, petai dimanfaatkan untuk mengatasi depresi, mengatasi nyeri menstruasi, mengatasi anemia, mengatasi sembelit, mengatasi mabuk, mengatasi rasa gatal, menjaga sistem saraf, dan mengatasi begah dan muntah (Sesanti, 2020).
Persebaran
Petai tersebar di India Timur Laut, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Kamboja, Vietnam, Malaysia dan Indonesia (Elidar, 2017).
Petai mempunyai beberapa nama lokal seperti Parira (Batak Karo), Palia (Batak Toba), Pantai (Minangkabau), Petar (Lampung), Pete (Jawa), Peteh (Madura), Peteuy (Sunda), Puti (Sumba), Pode (Bima), Pote (Sawu). Di Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Pati Barat, Pohon Peta dapat dijumpai di Cagar Alam Gunung Celering yang berada di Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara.
Penulis
Nur Lizam Z (Fabio Unsoed)
Budi Santoso (KPHK Pati Barat)
(*)