Liga 1
Kamis Malam Penutupan Liga 1 2021-2022, PT LIB Gunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali
PT LIB akhirnya menggunakan rekomendasi dari Polda Bali dan Mabes Polri tersebut sebagai win-win solution demi kelancaran pelaksanaan.
TRIBUNJATENG.COM, BALI - Meski sebelumnya mengundang pro kontra, penutupan kompetisi Liga 1 2021-2022, tetap akan digelar di Pulau Dewata, Bali.
Pihak operator, PT Liga Indonesia Baru (LIB) pun telah menunjuk Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali sebagai lokasinya.
Di sana, sebelum penyerahan tropi juara Liga 1, akan digelar terlebih dahulu laga Persik Kediri Vs Bali United.
Baca juga: Liga 1 Selesai, Yoyok Sukawi Jelaskan Status Pemain Tersubur dan Termahal PSIS Jonathan Cantillana
Baca juga: PSIS Semarang Happy Ending, Tempati Posisi Tujuh Klasemen Liga 1, Pelatih Persela Minta Maaf
Baca juga: Inilah Sosok Ronaldinho Pemain Legendaris Brazil, Bakal Ramaikan Liga 1, Berkostum RANS Cilegon FC
Baca juga: 3 Nominasi Pemain Muda Terbaik Liga 1, Ada yang Diorbitkan Persebaya hingga Persib Bandung
Pada pertandingan pekan ke-34 Persik Kediri Vs Bali United itu sekaligus seremonial pengukuhan gelar juara Liga 1 2021-2022, Kamis (31/3/2022) malam.
Dijelaskan bahwa pemilihan kandang Bali United tersebut diputuskan oleh pihak Polda Bali selaku otoritas keamanan.
Bukan kehendak pihak PT LIB selaku operator kompetisi.
Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno membeberkan, awalnya mengajukan Stadion I Gusti Ngurah Rai sebagai venue.
Hal tersebut sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat sesuai dengan regulasi yang disepakati di awal musim.
“Secara regulasi kami mengajukan pertandingan Persik vs Bali United ke Stadion Ngurah Rai."
"Tentunya ini berdasarkan daftar bulat jadwal globalnya, yang memang secara regulasi memang tidak boleh main di homebase,” terang Sudjarno.
Namun pada prosesnya pihak otoritas keamanan memiliki pertimbangan lain.
Hal tersebut disebabkan kerumunan suporter pada laga sebelumnya.
“Polda Bali menelaah permohonan kami, dan Polda Bali ini melakukan langkah-langkah antisipasi yang berkaca dari match-match sebelumnya di Ngurah Rai,” beber pria berusia 60 tahun.
“Yang mana pada saat itu menciptakan kerumunan yang sangat luar biasa dan sampai menimbulkan kemacetan, walaupun tidak sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan."
"Ini menjadi konsen Polda Bali,” imbuhnya.
Akibat kejadian tersebut Polda Bali akhirnya berpikir dua kali untuk menggelar pesta penganugerahan gelar kepada Bali United di Stadion I Gusti Ngurah Rai.
Sebab pesta ini akan melibatkan banyak tamu VIP penting dari Jakarta dan daerah.
Karena itu, pengamanan maksimal menjadi konsentrasi utama pihak keamanan.
Pihak Polda Bali kemudian mengajukan Stadion Kapten I Wayan Dipta kepada pihak Mabes Polri selalu otoritas keamanan tertinggi.
“Kami sudah mendapatkan rekomendasi dari Polda Bali dan itu sudah diteruskan ke Mabes Polri, terkait hasil telaah Polda Bali berdasarkan pengalaman pertandingan di Ngurah Rai, adanya kerumunan yang tidak tertampung,” pungkasnya.
PT LIB pun akhirnya menggunakan rekomendasi dari Polda Bali dan Mabes Polri tersebut sebagai win-win solution demi kelancaran pelaksanaan.
Walaupun PT LIB mengakui berat harus melanggar komitmen terkait regulasi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Terpilihnya Stadion Kapten I Wayan Dipta Sebagai Venue Pesta Juara"
Baca juga: Ini Update Stok Sembako di Bulog Jateng, Akhmad Kholisun: Kami Pastikan Aman Hingga Idulfitri
Baca juga: Begini Keseruan Lomba Crossfit di Lapas Batang, Warga Binaan Melawan Petugas, Tiap Regu Dua Orang
Baca juga: MIN 1 Kendal Gagas Sekolah Nusantara, 29 Kelas Dinamai Kerajaan Islam
Baca juga: Jalan Wahid Hasyim Semarang Jadi Satu Arah, Sosialisasi dan Uji Coba Selama Sebulan