Berita Pendidikan
MIN 1 Kendal Gagas Sekolah Nusantara, 29 Kelas Dinamai Kerajaan Islam
Sekolah di Kelurahan Kalibuntu, Kecamatan Kota Kendal ini menyulap suasana lingkungan kumuh menjadi bersih dalam program Nusantara School.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Sebuah inovasi baru digagas Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kendal untuk menciptakan nuansa pembelajaran yang lebih berwarna.
Sekolah yang terletak di Kelurahan Kalibuntu, Kecamatan Kota Kendal ini menyulap suasana lingkungan kumuh menjadi bersih dalam program Nusantara School.
Di dalamnya, pihak sekolah menyisipkan nama-nama kerajaan Islam pada 29 ruang kelas yang telah tersedia.
Baca juga: Semua Lapas di Kendal Tambah Personel Selama Ramadan, Antisipasi Kejadian Tahun Lalu, Ada Napi Kabur
Baca juga: Napi Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal Panen Bawang Merah 3 Ton
Baca juga: Besok Kamis Ada Pasar Murah di Pasar Relokasi Weleri Kendal, Rp 50.000 Dapat Paket Sembako Ini
Baca juga: Warga Geruduk Kantor Kecamatan Gemuh Kendal, Tuntut Lengserkan Kades Gebang, Karena Bikin Kecewa
Setiap ruang dipilih satu siswa menjadi duta ruang kelas.
Bertugas menerangkan asal usul kerajaan Islam kepada penanya yang disematkan di ruang kelas masing-masing.
Kepala MIN 1 Kendal, Subiono mengatakan, program sekolan nusantara ini digagas atas bentuk keprihatinannya terhadap lingkungan sekolah yang kumuh.
Pihak sekolah melakukan study banding ke beberapa sekolah lintas daerah untuk meramu konsep perubahan yang terbaik.
Utamanya menjadikan sekolah yang bersih dan nyaman untuk belajar.
"Study banding kami dapatkan ide untuk menjadian MIN ini jadi Nusantara School."
"Setiap ruang kelas kami beri nama kerajaan Islam di Indonesia, dan ada dutanya," terangnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (30/3/2022).
Upaya ini dilakukan untuk melestarikan budaya yang dimiliki Indonesia kepada pelajar.
Pihaknya juga melibatkan orangtua siswa untuk mempercepat proses pelaksanaan program untuk 856 siswa yang ada saat ini.
Setiap siswa juga dikonsep memakai pakai seragam kerajaan Islam dalam momen-momen tertentu.
Selebihnya, tetap memakai seragam sekolah pada hari-hari biasa.
"Duta yang dipilih diharapkan bisa mengembangkan potensi yang ada pada diri dan teman-temannya," harapnya.