Puasa Ramadhan 2022
Inilah Tukuder, Tradisi Warga Kaliwungu Kendal Sambut Ramadhan, Sempat Vakum Dua Tahun
Tradisi khas warga Kaliwungu yang ditempatkan di halaman Masjid Al Muttaqin ini sempat vakum 2 tahun selama pandemi berlangsung.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Tradisi tukuder sambut Ramadhan di Kaliwungu, Kabupaten Kendal akhirnya kembali diadakan.
Tradisi khas warga Kaliwungu yang ditempatkan di halaman Masjid Al Muttaqin ini sempat vakum 2 tahun selama pandemi berlangsung.
Praktis momen diadakannya kembali tukuder dinanti-nantikan masyarakat.
Baca juga: Kabar Baik, Ibu Hamil KEK di Kendal Dapat Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Ini Ketentuannya
Baca juga: Siti Nur Asiyah Pilih Produk yang Ada Migornya, 1.736 Paket Sembako Rp 50.000 Dibagikan di Kendal
Baca juga: Hilal Tak Terlihat di Pelabuhan Kendal Jumat 1 April 2022
Baca juga: Pemkab Kendal Genjot Sektor Kerajinan bersama Dekranasda
Tak hanya pengunjung dari Kabupaten Kendal, juga dari beberapa daerah sekitar seperti Kota Semarang dan Kabupaten Batang.
Ribuan masyarakat silih berganti membanjiri lapak-lapak pedagang.
Mereka mencari jajanan-janan khas Kaliwungu, Kendal yang dipasarkan sejak Jumat (1/4/2022) siang.
Bahkan, diadakannya kembali tradisi ini juga dinanti-nantikan para pedagang.
Seperti yang disampaikan Zumrotun (55), warga Bandengan, Kota Kendal.
Vakumnya tukuder selama dua tahun membuat dia tidak menyiapkan sejumlah makanan khas Kendal.
Dari makanan telur mimi, sumpil, dan beberapa makanan dari olahan dasar seafood.
Zumrotun sudah cukup lama mengikuti tukuder.
Dia pun antusias datang lebih awal agar bisa mengikuti tradisi itu lebih lama.
"Saya datang sejak pukul 12.00."
"Rasa bahagia pasti ada, karena sudah dua tahun enggak dilaksanakan," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (1/4/2022).
Pedagang lain, Yumi (63) merasakan hal yang sama.
Dia hanya menyiapkan dua produk pada tahun ini, telur mimi dan sumpil.
Ada puluhan bungkus sumpil dan telur mimi yang dibandrol Rp 5.000 per paket.
"Saya mulai jualan pukul 14.00."
"Alhamdulillah ramainya datang lagi," ujar dia.
Tukuder adalah tradisi khas Kaliwungu Kendal yang berarti 'tuku' membeli suatu barang atau makanan.
Pengunjung diimbau untuk membeli aneka jajanan khas yang dipasarkan di lapak-lapak yang telah disediakan.
Seorang pengunjung, Annisa sengaja menyempatkan diri ke tukuder bersama suami dan anak.
Bagi dia, tukuder adalah sebuah tradisi yang harus ada setiap tahun.
Selain menyambut kepastian datangnya Ramadhan, juga sebagai upaya untuk melestarikan kebudayaan daerah, dan meningkatkan perekonomian para pelaku usaha.
"Saya biasanya memang cari telur mimi, sumpil, dan lain-lain di acara ini."
"Kalau anak-anak jajanan lain seperti bakaran dan camilan," kata dia.
Tradisi tukuder ini sudah dimulai sejak siang hingga petang hari.
Aneka ragam jajanan tersaji melalui puluhan pedagang yang berpartisipatif. (*)
Baca juga: Suara Meriam Bambu Petung Bersautan di Lereng Gunung Lawu, Suka Cita Warga Gondosuli Sambut Ramadan
Baca juga: PSIS Bangun Gedung 6 Lantai di Semarang Barat, Bakal Ditempati April 2024, Tampilkan Nuansa Biru
Baca juga: Foto-foto Perkenalan Taisei Marukawa dan Carlos Fortes, Resmi Berseragam PSIS Semarang Musim Depan
Baca juga: Cerita Warga Semarang Ziarah Kubur di TPU Tambakrejo, Menghadap Lautan Bukan Gundukan Tanah Bernisan