Liga Inggris
Aturan Wajib Dipatuhi Klub Liga Inggris: Apapun Alasannya, Perusahaan Judi Haram Jadi Sponsor
Hingga musim 2021-2022, 9 dari 20 klub Premier League masih mendapat sokongan perusahaan judi. Sebut saja ada Newcastle United hingga Leeds United.
TRIBUNJATENG.COM, INGGRIS - Aturan atau kebijakan baru bakal diterapkan di kompetisi Liga Inggris mulai musim depan.
Aturan tersebut kaitannya dengan penggunaan sponsor bagi seluruh klub peserta Liga Inggris.
Seluruh klub dilarang menggunakan sponsor dari perusahaan judi.
Baca juga: Raphinha Sepakat Berkostum Barcelona Musim Depan, Durasi Kontrak Lima Tahun, Ini Reaksi Leeds United
Baca juga: Penyusup Gegerkan Laga Everton Vs Newcastle United, Ikat Diri di Tiang Gawang sebagai Bentuk Protes
Baca juga: Prediksi Manchester United vs Leicester di Liga Inggris, Jurnalis Sky Sports: Ronaldo Tak Jadi Kunci
Baca juga: Prediksi Liverpool vs Watford di Liga Inggris, Salah dan Mane Disimpan Jurgen Klopp
Pemerintah Inggris merilis informasi terbaru mengenai sponsor perusahaan judi di Liga Inggris (EFL).
"Pemerintah Inggris kembali mengingatkan agar klub-klub melepaskan diri dari sponsor perusahaan judi," kata pernyataan Pemerintah Inggris, seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (2/4/2022).
Tercatat, sampai sekarang, ada 20 klub anggota WFL dan klub non-EFL yang hingga kini masih bekerja sama dengan perusahaan judi.
Pemerintah Inggris menyebut empat nama di antaranya.
Pertama, Luton Town yang musim ini menjadi tim promosi ke Premier League dari Divisi Championship.
Kedua adalah Bolton Wanderers dari League One atau kasta ketiga EFL.
Ketiga ada Forest Green Rovers dari League Two atau kasta keempat EFL.
Keempat adalah Tranmere Rovers juga dari League Two atau kasta keempat EFL.
"Keempat klub itu kami imbau melepaskan diri dari sponsor perusahaan judi," kata pernyataan Pemerintah Inggris.
Total 20 klub itu sebelumnya memang sudah membuat pernyataan ke pemerintah untuk menyetop dukungan dari perusahaan judi.
"Kami memahami dampak negatif dari sponsor perusahaan judi bagi fans kami," tulis manajemen Luton Town.
Pemerintah Inggris memang sudah merilis beleid pelarangan penggunaan sponsor dan iklan perusahaan judi di EFL.
Peraturan itu dikeluarkan sejak 2021.
Pemerintah Inggris, pada kebijakan itu memang ingin mencegah kaum muda Inggris mendapatkan dampak negatif dari sponsor dan iklan judi.
Sementara, klub-klub EFL pada 2021 hingga kini masih bermitra dengan perusahaan judi.
Alasan mereka, kemitraan itu membantu mendongkrak kondisi keuangan klub yang tertimpa dampak pandemi Covid-19.
Catatan juga datang dari kasta tertinggi EFL, Premier League.
Hingga musim 2021-2022, ada 9 dari 20 klub Premier League yang masih mendapat sokongan perusahaan judi.
Sebut saja antara lain Newcastle United, Leeds United, Crystal Palace, Wolverhampton, Brentford, dan sebagainya.
Parlemen Inggris sempat mengemukakan data bahwa EFL hanya akan kehilangan 2,5 persen pemasukan dari sponsor perusahaan judi.
"Sehingga, kami mengusulkan agar klub-klub EFL mencari sponsor baru selain sponsor perusahaan judi," begitu kata pernyataan parlemen Inggris. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Klub-klub Liga Inggris Harus Lepaskan Sponsor Perusahaan Judi"
Baca juga: 3 Pemain Dilepas Bali United, Berikut Pernyataan Resmi Official Serdadu Tridatu
Baca juga: Chef Ita Keliling Semarang Bagikan Resep Megawati Demi Atasi Stunting, Rencana Rilis 27 April 2022
Baca juga: Sehari Sebelum Puasa, Rita Supermall Tegal Dipadati Pengunjung, Susmono: Belanja Kebutuhan Sebulan
Baca juga: Alhamdulillah Masih Ada Orang Baik, Remaja Putri Asal Wonogiri Ditemukan, Hampir Setahun Menghilang