Berita Tegal
Objek Wisata di Kabupaten Tegal Tetap Buka Selama Bulan Ramadhan 2022
Memasuki bulan suci ramadan 1443 hijriyah/2022, objek wisata di Kabupaten Tegal khususnya yang dikelola oleh Pemkab tetap beroperasi atau buka menerim
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Memasuki bulan suci ramadan 1443 hijriyah/2022, objek wisata di Kabupaten Tegal khususnya yang dikelola oleh Pemkab tetap beroperasi atau buka menerima kunjungan dari masyarakat.
Adapun objek wisata yang dimaksud yaitu Daya Tarik Wisata (DTW) Guci dan Purwahamba Indah (Pur'in), sedangkan untuk Waduk Cacaban sampai saat ini belum dibuka secara resmi sehingga belum menerima pengunjung.
Kepala UPTD Pengelolaan Objek Wisata Kabupaten Tegal, Ahmad Abdul Hasib, mengungkapkan meskipun wisata tetap dibuka, namun pengunjung wajib mematuhi jam operasional yang sudah ditentukan.
Seperti untuk pemandian air panas pancuran 13, pancuran 5, pemandian air panas lainnya di Guci, dan wahana spot foto selfie buka mulai pukul 07.30 WIB - 17.00 WIB.
Sama hal nya di objek wisata Purwahamba Indah yang buka mulai pukul 08.00 WIB - 17.00 WIB, sebelum suasana menjadi gelap atau memasuki waktu malam hari.
"Prinsip semua wahana wisata di Kabupaten Tegal saat momen bulan ramadan atau puasa tetap buka. Tapi dengan jumlah yang masih terbatas, katakan untuk di Guci maksimal 3.000 pengunjung. Selain itu protokol kesehatan seperti memakai masker juga tetap dipatuhi," ungkap Hasib, pada Tribunjateng.com, Minggu (3/4/2022).
Sementara itu, terkait pedagang makanan dan minuman di area wisata apakah tetap beroperasi atau tidak, Hasib menuturkan pihaknya tidak memberikan aturan khusus atau imbauan tertentu.
Tapi biasanya, pada momen bulan puasa para pedagang ini bisa menyesuaikan sendiri atau memiliki cara untuk menghormati masyarakat yang sedang berpuasa.
Seperti untuk restoran, cafe, warung makan, dan sejenisnya beroperasi saat mendekati waktu berbuka puasa.
Tapi untuk pedagang jajanan atau oleh-oleh yang dalam kemasan, mereka tetap buka seperti biasa dalam artian dari pagi sampai wisata tutup.
"Mengenai pedagang makanan dan minuman di area wisata, dari kami tidak ada imbauan atau surat edaran tertentu. Tapi biasanya mereka ini mulai beroperasi jelang buka puasa sekitar pukul 15.00 WIB atau 15.30 WIB terutama yang seperti warung makan, cafe, restoran, dan lain-lain," jelasnya.
Dikatakan Hasib, pada momen ramadan biasanya terjadi perubahan waktu ramai kedatangan pengunjung.
Jika sebelum ramadan biasanya sejak pagi sampai siang pengunjung banyak yang berdatangan, saat momen ramadan pengunjung paling ramai mulai sore hari sekitar pukul 15.00 WIB.
Menurut Hasib kenapa demikian? karena sebagian besar pengunjung bertujuan untuk sekalian menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit.
"Intinya dari kami tidak ada ketentuan (melarang) misal rumah makan harus tutup selama bulan puasa atau lainnya. Karena pengunjung kan bukan hanya orang muslim yang sedang berpuasa saja, jadi tetap ada yang membutuhkan makan, minum, dan lain-lain," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal, Saidno, menambahkan pihaknya bersifat fleksibel, dalam artian tidak memberikan ketentuan harus tutup atau buka, tapi kembali lagi pada kebiasaan atau kearifan lokal.
Dijelaskan oleh Saidno, biasanya beberapa pedagang di area wisata saat awal bulan ramadan memang tutup atau tidak beroperasi.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk menghormati masyarakat atau pengunjung yang sedang menjalankan ibadah puasa.
"Ya tetap buka, dari kami tidak ada ketentuan atau aturan harus tutup. Karena ya kasihan semisal ada pengunjung yang butuh makan, minum, tapi tidak ada yang buka. Intinya semua wisata yang dikelola Pemkab Tegal saat momen ramadan tetap buka, kecuali Waduk Cacaban yang memang belum buka karena masih menunggu hibah saja," imbuh Saidno. (dta)