Berita Kendal
Minyak Goreng Curah Langka di Pasar Tradisional Kendal
Di sejumlah pasar tradisional dan modern di Kabupaten Kendal, stok minyak goreng kemasan berbagai merk cukup banyak
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Jumlah permintaan minyak goreng curah terus meningkat di bandingkan minyak goreng kemasan.
Utamanya setelah pemerintah mencabut aturan harga eceran tertinggi (HET) yang menyebabkan harga migor di pasaran melambung tinggi.
Di sejumlah pasar tradisional dan modern di Kabupaten Kendal, stok minyak goreng kemasan berbagai merk cukup banyak.
Tapi sepi pembeli karena harga yang terlalu tinggi di atas Rp 23.000 per liter.
Sebagian besar masyarakat lebih memilih minyak goreng curah untuk mencukupi kebutuhan harian, karena lebih murah dengan selisih harga yang cukup banyak.
Baca juga: Viral Detik-detik Pembacokan di Kaligawe Semarang, Pelaku Masih Bocil Semua
Baca juga: Seusai Sidang Cerai, Aufar Hutapea Cium Pipi Olla Ramlan Saat Pamitan
Tingginya permintaan minyak goreng curah ini membuat stok di pasar tradisional langka.
Seperti yang terjadi di Pasar Relokasi Weleri Kendal.
Seorang pedagang, Harjo mengatakan, alokasi minyak goreng curah sulit didapat dalam beberapa pekan terakhir.
Padahal permintaan migor curah cukup banyak dibanding migor kemasan.
Menurutnya, sering kali stok migor di grosir kosong.
Kalau pun ada, kata Harjo paling banyak hanya mendapatkan jatah 20 kilogram saja.
Itu pun tidak selalu ada setiap hari, melainkan sepekan sekali.
"Di tempat grosir sering kosong. Kadang seminggu baru ada, itu saja paling dapatnya cuma 20 Kg saja," terangnya, Senin (4/4/2022).
Kelangkaan ini memicu lonjakan harga migor curah di pasaran.
Dari sebelumnya Rp 14.000 per kilogram, kini merangkak naik menjadi Rp 19.000 per kilogram.