Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Viral Mahasiswa ITB Buat Sabun Anti Najis, Ini Cara Bersihkan Najis yang Benar Menurut Sabda Nabi

Mahasiswa Institut Teknologi Bandung menciptakan sebuah sabun anti najis.

Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
www.itb.ac.id
Viral Mahasiswa ITB Buat Sabun Anti Najis 

Najis sendiri adalah kotoran seperti darah, kotoran, bangkai atau hewan yang diharamkan.

Jika tersentuh, maka umat muslim harus mensucikan lebih dahulu untuk bisa melakukan ibadah.

Sedangkan menurut istilah syara` Najis ialah: segala kotoran atau barang yang menjijikkan yang menghalangi sahnya sholat yang dikerjakan dalam keadaan tiada keringanan.

Kata النَّجَسُ (najis) adalah kebalikan dari الطَّاهِرُ (suci).

Hukum menghilangkan najis  menurut jumhurul fuqoha` kecualiMalikiyyah adalah wajib, berdasarkan Firman Allah : وَ ثِیَابَكَ فَطَهِّرْ“ Dan sucikanlah pakaianmu” ( QS Al Mudatsir : 4 ). Dari Abi Huroiroh RA :ia berkata,”Seorang Arab Badui berdiri dan kencing didalam masjid, orang – orang bangkit dan ingin menghajarnya. Tetapi Rosulullah SAWberkata :

دَعُوْهُ وَأَرِيْقُوْا عَلَى بَوْلِهِ سِجْلًامِنْ مَاءٍ أَوْذَنُوْبًا ِمنْ مَاءٍ فَاِنَّمَا بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِيْنَ وَلَمْ تُبْعَثُوْامُعَسِّرِيْنَ

 “Biarkanlah ia, sirami kencingnya dengan satu ember atau satu timba air. Kalian diutus untuk mempermudah, bukan untuk mempersulit”(HR. Bukhori). Dan dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Muslim, Abi Daud dan At-tirmidzi, yaitu: perintah Nabi untuk membasuh darah haidh yang ada dipakaian.

Dalam ilmu fiqh, najis terbagi menjadi tiga, yaitu: pertama najis mukhoffafah ( najis ringan ), kedua najis mutawasithoh ( najis sedang ) dan ketiga najismugholladhoh ( najis berat ).

1. Najis Mukhoffafah/najis ringan

Najis Mukhoffafah meliputi air kencing bayi laki – laki yang belum berumur dua tahun dan belum makan dan minum kecuali air susu ibu.

Cara mensucikan najis ini yaitu: menghilangkan wujudnya najis terlebih dahulu, dan setelah hilang kemudian memercikkan air diatas tempat yang terkena najis secara merata (seluruh tempat yang terkena najis). J

ika yang terkena najis adalah kain, maka kain tersebut harus diperas atau dikeringkan terlebih dahulu, kemudian baru diperciki air.

Dan membasuh najis mukhoffafah lebih utama daripada memercikkan air.

Nabi Muhammad SAW bersabda :يُغْسَلُ مِنْ بَوْلِ الْجَارِيَةِ, وَيُرَشُّ مِنْ بَوْلِ الْغُلَامِ

“Air kencing bayi perempuan harus dibasuh, sedangkan air kencing bayi laki – laki cukup diperciki air”. (HR. Abu Daud, An-Nasa`i dan Al Hakim).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved