Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita Fabel

7 Dongeng Fabel Kancil yang Cerdik, Cerita Pengantar Tidur Anak Terbaik

7 dongeng fabel Kancil, 1. Dongeng Kancil dan Buaya di Sungai.. 2. Kancil dan Kerbau.. 3.Kancil dan Pak Tani.. 5. Kancil Mencuri Timun.. 6.Kancil dan

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Youtube/ Cerita Kita CK
3 Dongeng Kancil Kaya Pesan Moral, Cerita Pengantar Tidur Anak Terbaik 

Harimau pun penasaran dengan rahasia tersebut. Ia menyarankan Kancil untuk memberitahunya.

"Ya sudah beritahu saja apa rahasianya, setelah itu kau akan aku santap. Jadi aku tahu rahasianya, dan perutku kenyang, " tawa Harimau.

Kancil yang cerdik pun mengelabuhi harimau agar ia bisa lolos.

"Ada sabuk besar di hutan ini yang dimiliki oleh singa. Dari sabuk itu lah Singa mendapat kekuatan," tutur Kancil.

Harimau yang serakah itu pun penasaran. Ia seketika ingin memiliki sabuk besar itu.

"Di mana sabuk itu disimpan?" tanya Harimau.

"Baik lah, aku akan antarkan kau ke sana," kata Kancil.

"Tunggu dulu.

Kancil, meskipun kamu mengantarku, jangan harap aku akan melepasmu Hahaha," tawa Harimau dengan mata yang merah.

Kancil berusaha tenang dan segera menunjukkan jalan. Tanpa sepengetahuan Harimau, Kancil mengajaknya pergi ke tempat berbahaya.

Setelah menempuh satu jam perjalanan, akhirnya mereka tiba di suatu tempat yang konon ada sabuk besar.

"Itu sabuknya" kata Kancil menunjuk ke sesuatu yang bergelantungan di pohon.

Dengan gegabah, Harimau pun segera menarik sabuk itu.

"Hahaha aku akan menjadi raja hutan," kata Harimau buas.

Tapi ternyata itu bukan lah sabuk. Melainkan ekor ular piton raksasa.

Ular piton dalam dongeng Kancil
Ular piton dalam dongeng Kancil (Youtube/ Tribun Video - Dongeng Fabel Kancil dan Harimau)

Piton raksasa pun marah kepada harimau yang mengganggu tidurnya.

Ular raksasa itu segera melilit tubuh Harimau ysng buas.

"Sialan Kancil, kau menipuku," teriak Harimau marah.

Kancil pu  segera kabur . Sedangkan Harimau harus bertarung dengan ular piton raksasa.

Harimau dililit ular piton
Harimau dililit ular piton (Youtube/ Tribun Video - Dongeng Fabel Kancil dan Harimau)

Baca juga: Dongeng Kancil dan Harimau Mencari Sabuk Raja

3. Dongeng Kancil dan Pak Tani

“Kruukk…krruuk,” Kancil mengelus perutnya yang dari tadi mengeluh lapar, dan tenggorokannya pun sangat kering. Hari amatlah panas. Kancil berjalan sendirian. Tadi dia memang bersama teman-temannya meninggalkan hutan kecil tempat tinggal mereka yang terbakar. Sekarang, teman-temannya sudah meninggalkannya.

Kancil duduk bersandar karena matanya berkunang-kunang. Tiba-tiba ia melihat hamparan hijau. Ya, itu adalah ladang Pak Tani, yang menanami ladangnya dengan ketimun. Air liur Kancil menetes.

“Ah, aku akan memakan timun Pak Tani,” kata Kancil. “Kalau cuma makan sedikit pasti tidak apa-apa.”

Kancil mencuri timun dalam dongeng Kancil dan Pak Tani
Kancil mencuri timun dalam dongeng Kancil dan Pak Tani (Youtube/ Riri Cerita Anak Interaktif)

Kancil menyusup lewat celah pagar ladang Pak Tani dan mengunyah sebuah ketimun. “Krrss, hmmm, segar sekali.”

“Satu lagi, ah. Lalu aku akan menyusul teman-teman.” Kancil memetik satu lagi, memakannya. Satu lagi, satu lagi, sampai ia kekenyangan dan tertidur. Kancil terkejut karena hari sudah sore. Ia segera meninggalkan ladang itu.

Saat tiba di ladang, Pak Tani kaget melihat ketimunnya banyak yang hilang, hanya tersisa sampah ujung ketimun.. “Aduh, bagaimana ini,” keluh Pak Tani. “Aku tidak jadi panen. Siapa yang berani mengambilnya, ya?”

Bu Tani berkata, “Kita takut-takuti dia dengan orang-orangan, Pak. Siapa tahu, dia tidak berani datang lagi.”

“Ide bagus, Bu. Ayo, kita buat sekarang.”

Mereka membuat orang-orangan dari jerami dan menggunakan baju bekas dan caping Pak Tani.

Esok harinya, Si Kancil memasuki ladang itu lagi.

“Apa? Pak Tani berjaga di ladangnya?” serunya terkejut.

Ia menunggu sampai Pak Tani pergi, namun kelihatannya Pak Tani betah berjaga di sana. Tapi, mengapa Pak Tani diam dan melotot terus seperti itu, ya? Kancil memberanikan diri untuk memasuki ladang dan Pak Tani tidak mengusirnya. Akhirnya Kancil mengerti, bahwa itu hanya orang-orangan yang dibuat seperti Pak Tani.

Dongeng Kancil dan Pak Tani
Dongeng Kancil dan Pak Tani (Youtube/ Riri Cerita Anak Interaktif)

“Ayo, makan bersamaku, Pak Tani!” ajaknya dan mengambil caping orang-orangan itu. Ia makan sampai kenyang sambil nyender ke tubuh orang-orangan itu. Setelah kenyang, Kancil segera pergi.

Sorenya, Pak Tani terkejut karena ketimunnya tetap hilang. “Ulah siapa, sih, ini?” katanya geram.

“Sepertinya pencurinya sudah tahu jika ini orang-orangan dan bukan bapak,” kata Bu Tani. “Bagaimana jika kita melumuri orang-orangan ini dengan getah, sehingga akan membuat lengket pencurinya?”

Lalu mereka  melumuri tubuh orang-orangan itu dengan getah buah Nangka.

Esoknya, Kancil datang lagi. “Wah, Pak Tani, kamu masih disitu,” katanya lalu mulai memetik ketimun dan mulai memakannya sambil menyenderkan tubuhnya. Selesai makan, ia berniat pergi. Tapi, oh-oh, badannya lengket menempel ke orang-orangan itu!

Tiba-tiba datanglah Pak Tani. Kancil tidak berkutik, dia harus siap-siap dihukum.

“Oooh, rupanya kamu yang memakan hasil jerih payahku?” Pak Tani berkacak pinggang.

“Ampun, Pak Tani, maafkan aku. Hutan kecil kami terbakar beberapa hari lalu.” Kancil memohon.

“Ya, tapi, tetap saja mencuri itu tidak baik. Enaknya, saya kasih kamu hukuman apa, ya?” Pak Tani tetap kesal.

“Bagaimana jika kita hukum dia membereskan ladang selama seminggu dan menanami bibit ketimun lagi, Pak?” usul Bu Tani.

Kancil pun menerima hukuman itu. Ia tahu bahwa memang dia bersalah. Dia bekerja dengan rajin dan berharap Pak Tani sungguh-sungguh memaafkannya.  Akhirnya, hari terakhir hukuman si Kancil tiba.

“Terimakasih sudah bekerja dengan rajin, Kancil. Jangan mencuri lagi, karena perbuatan itu merugikan orang lain. Lebih baik kamu berusaha dengan jerih payahmu sendiri. Ini bekal ketimun untukmu di hutan nanti,” Kata Pak Tani sambil menyerahkan sekarung ketimun.

“Aku meminta maaf sekali lagi atas kesalahanku, Pak Tani. Terima kasih tidak menghukumku lebih berat. Aku berjanji tidak mencuri lagi.” Kancil berkata penuh penyesalan.

Kancil kembali ke hutan. Ketimun pemberian itu selain dia makan tapi juga juga menyisihkan sebagian untuk ditanam di kebunnya sendiri, supaya dia juga bisa panen timun.

Baca juga: Dongeng Kancil dan Pak Tani

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved