Bulan Ramadhan
Tak Hanya Berhubungan Intim Berikut Beberapa Hal yang Mewajibkan Mandi Junub di Bulan Puasa
Mandi junub atau mandi wajib merupakan salah satu cara bersuci menurut ajaran agama Islam. Mandi junub merupakan mandi wajib.
Penulis: Alifia | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM – Mandi junub atau mandi wajib merupakan salah satu cara bersuci menurut ajaran agama Islam.
Mandi junub merupakan mandi wajib yang harus dilakukan umat muslim dengan usia, kondisi dan kegiatan tertentu yang telah dilakukan.
Tujuan dari mandi junub adalah agar ibadah yang dilakukan dapat dikatakan sah atau diterima oleh Allah SWT.
Baca juga: Bacan Niat Tata Cara Mandi Wajib Sebelum Puasa Ramadhan untuk Laki-laki dan Perempuan
Baca juga: Bacaan Niat Mandi Wajib Sebelum Puasa Ramadhan 2022
Baca juga: Tata Cara Mandi Wajib Sebelum Puasa Ramadhan untuk Pria dan Wanita
Baca juga: Berhubungan Intim Malam Hari, Bangun Kesiangan Belum Mandi Wajib, Apakah Puasa Sah?
Nabi Muhammad SAW menyebutkan dalam salah satu riwayatnya yakni:
“Allah Ta’ala tidak akan menerima shadaqah dari hasil Ghulul (korupsi dari harta rampasan perang) tidak pula menerima shalat tanpa bersuci.” (HR. Abu Daud, Bab Fardhu al-wudhu Syaikh al – Albani berkata, “shahih”).
Berikut hal-hal yang mewajibkan seorang muslim baligh wajib melakukan mandi junub atau mandi wajib:
1. Mengeluarkan Air Mani
Mengeluarkan air mani baik bagi laki-laki mauupun wanita, hal ini mewajibkan Anda untuk mandi junub untuk mensucikan diri.
Air mani yang keluar baik karena mimpi basah, melakukan hubungan suami istri, melalui mimpi basah atau dengan sengaja dikeluarkan seorang muslim wajib mensucikan diri agar ibadahnya diterima oleh Allah SWT.
Khusus untuk hubungan suam istri, sekalipun jika dalam melakukan kegiatan tersebut tidak mengeluarkan air mani baik laki-laki maupun perempuan hukumnya tetap wajib melakukan mandi junub untuk mensucikan diri.
2. Keluarnya Darah Haid atau Nifas
Khusus bagi wanita, jika selesai mengeluarkan darah haid wajib melakukan mandi junub agar suci kembali.
Bagi wanita yang selesai melahirkan, dan menggeluarkan darah kotor atau yang biasa disebut dengan nifas juga diwajibkan untuk mandi junub dan diperbolehkan kembali melakukan ibadah seperti biasa.
3. Kematian
Siapapun yang telah meninggal dunia, bagi umatt muslim wajib hukumnya untuk dimandikan dengan tata cara yang telah ditentukan.
Tak hanya itu, memandikan orang yang telah meninggal dunia juga memiliki tata cara khusus yang harus dilakukan dengan benar.
Memandikan jenazah selain dari karena mati syahid hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim.
4. Mualaf
Mualaf atau seseorang yang baru saja memeluk agama Islam setelah sebelumnya memeluk agama lain, juga diwajibkan untuk mandi junub atau mandi wajib.
Setelah mandi junub dan melakukan beberapa hal untuk bisa menjadi seorang mualaf, maka seseorang tersebut dinyatakan sah dan bisa melakukan ibadah sesuai ajaran agama Islam.
5. Sebelum Menjelang Puasa Ramadhan
Mandi junub menjelang bulan Ramadhan adalah hal wajib yang pastinya telah banyak diketahui oleh semuua kalangan.
Mandi wajib menjelang Ramadhan tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, bahkan anak-anak juga seringkali melakukannya.
Bagi masyarakat Jawa Tengah khususnya mandi wajib sehari sebelum menyambut bulan Ramadhan sering disebut dengan padusan.
Yakni, mensucikan diri, mandi dengan keramas dan membaca niat agar puasa selama bulan Ramadhan berjalan lancar dan diterima oleh Allah SWT dalam keadaan suci.
Tentu saja, beberapa hal yang mewajibkan seseorang untuk mandi junub atau mandi wajib memiliki doa masing-masing yang harus dibaca beserta dengan tata cara runtut yang harus dilakukan secara sempurna.
Hal ini, agar ibadah kita semua diterima oleh Allah SWT setelah bersuci dengan sempurna. (aya/tribunjateng.com)
Baca juga: Curhatan Aji Santoso Ditinggal Samsul Arif: Biar Tetap di Persebaya, Kami Sudah Berikan Segalanya
Baca juga: Jadwal dan Link Live Streaming Korea Open 2022, 5 Wakil Indonesia Berjuang di Semifinal
Baca juga: Jadwal MotoGP Amerika 2022, Marc Maquez Tampil Agresif dan Puas Hasil Latihan
Baca juga: Incar Stefano Lilipaly, Suporter PSIS Semarang Ingin Taisei dan Fortes Ditopang Pemain Lokal Andalan