Berita Kriminal
Perang Sarung Sampai Memakan Korban Jiwa, Polres Tegal Patroli Rutin di Titik Rawan
Memasuki bulan suci ramadan 1443 hijriyah/2022, marak di tengah masyarakat peristiwa perang sarung yang kebanyakan dilakukan oleh remaja
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Memasuki bulan suci ramadan 1443 hijriyah/2022, marak di tengah masyarakat peristiwa perang sarung yang kebanyakan dilakukan oleh remaja.
Tak jarang kegiatan tersebut menimbulkan korban jiwa bahkan meninggal dunia seperti yang belum lama ini terjadi di Kabupaten Tegal.
Menanggapi hal tersebut, Kasat Reskrim Polres Tegal, AKP I Dewa Gede Ditya Krishnanda, mengimbau supaya masyarakat khususnya disini para remaja untuk tidak melakukan kegiatan serupa.
Mengingat kegiatan perang sarung tersebut akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
Baca juga: Petugas Kamar Jenazah Diskripsikan Kondisi CS Pelajar Tewas Perang Sarung di Slawi
Baca juga: UPDATE Tarung Sarung Remaja Procot Vs Kagok di Slawi, 1 Orang Tewas Akibat Benda Tumpul
"Saya mengimbau pada pelaksanaan bulan suci ramadan ini masyarakat fokus melakukan ibadah, atau kegiatan-kegiatan yang positif," imbau Kasat Reskrim, AKP Dewa Gede Ditya, pada Tribunjateng.com, Senin (11/4/2022).
Adapun dari Polres Tegal sendiri, rutin melakukan berbagai upaya pencegahan baik secara prefentif maupun preemtif.
Termasuk melakukan upaya pendekatan kepada tokoh masyarakat dan melaksanakan kegiatan patroli rutin di titik-titik rawan.
"Kenapa anak-anak ini melakukan aksi perang sarung apakah untuk konten atau alasan lainnya, ini yang masih kami lakukan pengecekan dan kami cari apa tujuan utama mereka," terangnya.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, peristiwa perang sarung kembali terjadi yang kali ini melibatkan dua kelompok remaja di Kelurahan Procot, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Peristiwa yang terjadi pada Minggu dini hari (10/4/2022) sekitar pukul 03.00 WIB di depan SMPN 3 Slawi ini, menewaskan seorang remaja setelah sempat dibawa ke RSUD dr Soeselo Slawi.
Menurut keterangan dari Kasat Reskrim Polres Tegal, AKP I Dewa Gede Ditya Krishnanda, korban bernisial CS (16) warga kelurahan Procot, Kecamatan Slawi dan saat ini duduk di bangku kelas 12 salah satu SMK Negeri di Slawi.
Dikatakan, sebelum dibawa ke rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia, korban mengikuti perang sarung antar dua kelompok remaja dari Kelurahan Procot dan Kagok.
Informasi yang diperoleh, anak-anak dari dua kelurahan tersebut saling mengundang, kumpul, dan perang sarung.
Tapi informasi tersebut masih bersifat sementara, sehingga masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut, termasuk memeriksa para saksi.
"Sesuai hasil penyelidikan kami, korban dianiaya lebih dari satu orang yang menyebabkan korban tidak sadarkan diri dan akhirnya dibawa ke rumah sakit. Kemudian sekitar pukul 18.45 WIB korban dinyatakan meninggal dunia," ungkap Kasat Reskrim, AKP Dewa, pada Tribunjateng.com, Senin (11/4/2022).