Kesehatan
Jangan Terlalu Sering Berbuka dengan Junk Food, Ini Bahayanya
Junk food atau makanan cepat saji sering kali menjadi pilihan hidangan untuk berbuka puasa.
Hal ini membuat perut terasa mulas, sakit pada dada, dan tenggorokan terasa seperti terbakar.
Makanan siap saji bisa sebabkan obesitas Selain mengandung lemak, makanan siap saji juga mengandung kadar garam yang sangat tinggi.
Penambahan garam dalam jumlah yang banyak akan membuat kandungan air dalam junk food berkurang dan memperlambat pertumbuhan bakteri.
Inilah yang membuat makanan cepat saji memiliki waktu penyimpanan yang lebih lama, ditambah dengan pengawet makanan lainnya.
“Risiko selanjutnya adalah peningkatan berat badan, junk food memiliki kandungan kalori, lemak, gula, dan garam yang tinggi, namun rendah serat, vitamin dan zat gizi penting lainnya. Sehingga ketika junk food dikonsumsi dalam frekuensi yang besar, sangat berisiko menyebabkan obesitas,” jelas Pipit.
Selain itu mengonsumsi junk food secara teratur akan mengurangi kepekaan sensorik khusus, sehingga mmebuat ketagihan dan ingin makan lebih banyak lagi. Jumlah kalori yang dibutuhkan melebihi kebutuhan tubuh, sehingga berisiko obesitas.
Dampak buruk terlalu sering menyantap makanan cepat saji yang terakhir adalah sembelit. Saat kondisi perut dalam keadaan kosong setelah berpuasa, sebaiknya tidak langsung diisi dengan makanan berat seperti junk food.
Hal ini dikarenakan akan mengganggu proses pencernaan. Junk food yang terbuat dari roti putih atau nasi putih biasanya juga mengandung serat yang sedikit, sehingga bisa menyebabkan sembelit.
“Apalagi jika selama puasa, kecukupan kebutuhan cairan dalam tubuh dan serat yang kurang maka sembelit bisa semakin bertambah parah,” pungkasnya. (Kontan.co.id)