Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Puisi Benteng Taufik Ismail

Berikut puisi Benteng Taufik Ismail Benteng 1966 Sesudah siang panas yang meletihkan Sehabis tembakan-tembakan yang tak bisa kita balas

Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Puisi Benteng Taufik Ismail 

TRIBUNJATENG.COM- Berikut puisi Benteng Taufik Ismail

Benteng 1966

Sesudah siang panas yang meletihkan
Sehabis tembakan-tembakan yang tak bisa kita balas
Dan kita kembali ke karnpus ini berlindung
Bersandar dan berbaring, ada yang merenung

Di lantai bungkus nasi bertebaran
Dari para dermawan tidak dikenal
Kulit duku dan pecahan kulit rambutan
Lewatlah di samping Kontingen Bandung
Ada yang berjaket Bogor. Mereka dari mana-mana
Semuanya kumal, semuanya tak bicara
Tapi kita tldak akan terpatahkan
Oleh seribu senjata dari seribu tiran

Tak sempat lagi kita pikirkan
Keperluan-keperluan kecil seharian
Studi, kamar-tumpangan dan percintaan
Kita tak tahu apa yang akan terjadi sebentar malam
Kita mesti siap saban waktu, siap saban jam.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved