Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dokter Varises Semarang

EVLA Pilihan Terapi Modern Aman untuk Varises

Endovenous Laser Ablation (EVLA) pertama sekali diperkenalkan di benua Eropa dan kini menjadi terapi pilihan utama untuk varises.

Editor: abduh imanulhaq
IST
Dokter Novi Anggriyani, SpJP (K). Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (Konsultan Vaskuler) Rumah Sakit Permata Medika Semarang 

TRIBUNJATENG.COM – Acara Tribun Topik dipandu host Elyn Windiyastuti dengan narasumber dr. Novi Anggriyani, SpJP(K), selaku dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Rumah Sakit Permata Medika, Kota Semarang, berlangsung beberapa waktu lalu. Talkshow ini bertema “Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah agar tetap sehat”.

Narasumber: dr. Novi Anggriyani, SpJP (K). Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (Konsultan Vaskuler) Rumah Sakit Permata Medika, Kota Semarang – Jawa Tengah
Dr. Novi Anggriyani, SpJP (K) dan kolega. (IST)

Dokter Novi mendalami bidang vaskuler, khususnya phlebology (penyakit vena) di dalam negeri (Universitas Diponegoro Semarang dan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta) serta di luar negeri (St. Andrews Hospital di Belgia, Eropa).

Narasumber: dr. Novi Anggriyani, SpJP (K). Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (Konsultan Vaskuler) Rumah Sakit Permata Medika, Kota Semarang – Jawa Tengah
Dr. Novi Anggriyani, SpJP (K) (IST)

Sekilas mengenai Endovenous Laser Ablation, atau disingkat EVLA, pertama sekali diperkenalkan di benua Eropa. Selama 10 tahun terakhir teknik makin berkembang. Kini menjadi terapi pilihan utama untuk varises, karena memiliki banyak keunggulan, di antaranya :

- masa perawatan yang singkat
- tanpa anestesi umum (hanya menggunakan anestesi lokal)
- rasa nyeri yang minimal (hanya memerlukan obat pereda nyeri ringan)
- minim risiko infeksi (karena tanpa pembedahan)
- bekas tusukan kecil, yang segera sembuh dalam 1-2 minggu
- rekurensi (angka kekambuhannya) sangat kecil
- tingkat keberhasilannya mencapai 98 %.

Narasumber: dr. Novi Anggriyani, SpJP (K). Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (Konsultan Vaskuler) Rumah Sakit Permata Medika, Kota Semarang – Jawa Tengah
Dr. Novi Anggriyani, SpJP (K) dan kolega (IST)

Dokter Novi menjelaskan definisi varises, yaitu pelebaran pembuluh darah balik (vena) di kaki akibat penurunan fungsi katup (klep) di dalam vena, yang bila tidak ditangani akan sangat mengganggu kuallitas hidup. Pada dasarnya varises adalah salah satu gejala yang muncul karena ada suatu penyakit reflux vena yaitu chronic venous insufficiency (CVI). CVI adalah penyakit pembuluh darah vena yang kronis dan menahun sifatnya progresif (makin lama makin parah).

Narasumber: dr. Novi Anggriyani, SpJP (K). Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (Konsultan Vaskuler) Rumah Sakit Permata Medika, Kota Semarang – Jawa Tengah
RS PERMATA MEDIKA (IST)

Apakah varises hanya terjadi pada kaki? Sebenarnya tidak, varises bisa terjadi pada semua vena yang fungsinya sudah tidak bagus. Ada beberapa conotoh varises di bagian lain, seperti varises vagina dan varises esophagus. Namun biasanya, varises paling terdampak dan terlihat adalah pada bagian kaki. Sebab, pembuluh darah di kaki merupakan pembuluh darah yang paling jauh dari jantung sehingga gravitasi membuat darah sulit untuk naik ke atas.

Gejala Varises
Masyarakat lebih mengenal varises sebagai pembuluh darah yang tampak berbenjol-benjol, namun sebenarnya tidak semua manifestasi Chronic Venous Insufficiency berupa varises. CVI juga bisa menyebabkan keluhan kaki bengkak, terasa berat, sering kram dan pegal, juga rasa gatal, perubahan warna kulit (menghitam), kulit teraba keras ataupun luka (borok) di kaki.

“Mitos yang beredar di masyarakat, bila setelah olahraga jangan menekuk kaki, nanti bisa menjadi varises.” Hal itu memang benar, dokter Novi berpesan, setelah berolahraga kaki jangan langsung ditekuk. Namun, ada pula mitos keliru di masyarakat.

"Penyebab varises paling banyak pada wanita ialah kehamilan dan persalinan, sedangkan mitos mengatakan kaki harus ditekuk pasca melahirkan, itu adalah mitos yang salah. Setelah melahirkan bayinya, ibu harus rileks, dan kakinya justru harus lurus," terangnya.

Penyebab varises lainnya adalah faktor genetik (keturunan), bertambahnya usia, obesitas, kurangnya aktifitas fisik, dan profesi/ pekerjaannya. Dokter Novi mengatakan, profesi tertentu banyak yang membuat pelakunya hanya duduk dan jarang beraktivitas fisik seperti berjalan kaki atau berolahraga, sangat berpotensi mengalami varises.

Di era modern ini semua hal bisa dengan mudah dikerjakan menggunakan gawai/ komputer, banyak sekali pekerjaan yang membuat pasien hanya dalam posisi duduk seharian. Kita juga dapatkan pada profesi penjahit, petugas administrasi, sopir dan pekerjaan kantoran lainnya. Ada pula pekerjaan yang lebih banyak berdiri seperti guru, sales promotion girl (SPG), tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan) juga sangat berisiko terkena varises. Risiko lainnya ialah obesitas atau kelebihan berat badan. Sehingga tolong dijaga agar berat badan tetap ideal agar ke depannya tidak mengalami varises maupun penyakit jantung.

Banyak orang yang menyepelekan varises, dan menganggapnya sebagai gangguan kosmetika/ tidak sedap dipandang saja. Padahal apabila varises dibiarkan saja dan tidak segera mendapat penangan, di kemudian hari dapat mengakibatkan timbulnya venous ulcer atau borok.

Komplikasi Varises
Masyarakat seringkali menyangka borok yang muncul di kaki pasti karena penyakit kencing manis atau diabetes. Namun sebenarnya borok tersebut dikarenakan aliran darah yang tidak lancar dan tidak bisa kembali ke jantung dan tertimbun di pembuluh darah balik (vena) di kaki. Karena timbunan darah, pembuluh darah vena tidak sanggup lagi menampung, akhirnya timbul ulkus atau borok.

Komplikasi parah lain dari varises ialah Deep Veins Thrombosis atau disingkat DVT. DVT adalah bekuan darah yang menyumbat di dalam pembuluh darah vena dalam, yang muncul salah satunya karena aliran darah yang tidak lancar (stasis), apalagi bila sudah memiliki faktor risiko varises.

DVT bisa berakibat fatal, karena thrombus (bekuan darah) tadi dapat menyumbat pembuluh darah yang menuju ke paru-paru dan menyebabkan sesak nafas tiba-tiba, penurunan saturasi, dan pasien dapat meninggal dunia, karena kekurangan oksigen. Untuk itu dokter Novi berpesan jangan menyepelekan masalah pembuluh darah.
Adapun cara membedakan gatal, bengkak atau luka akibat varises adalah dengan berkonsultasi dengan dokter yang tepat dan ahli di bidangnya. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah kan melakukan pemeriksaan antara lain USG Vaskuler (pembuluh darah) dan USG Jantung (echocardiography), untuk mengetahui penyakit apa yang mendasari berbagai keluhan pasien. Pasien tidak perlu khawatir, karena pemeriksaan USG ini bersifat non-invasive dan bebas dari radiasi.

Pencegahan Varises
Pencegahan penyakit pembuluh darah antara lain adalah dengan olahraga ringan yang rutin, pola makan sehat, tidak merokok dan gaya hidup sehat dapat meminimalis risiko terkena varises dan sekaligus juga menjaga agar jantung dan pembuluh darah tetap sehat. "Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah sebenarnya secara prinsip sama, namun untuk varises ada beberapa hal khusus yang harus diperhatikan," jelas dr. Novi.
Untuk pencegahan varises, selain gaya hidup sehat, pasien akan sangat terbantu dengan pemakaian stocking khusus yang disebut sebagai graduated compression stocking. Stocking ini perlu diukur terlebih dahulu, dan pasien perlu diajarkan cara pemakaian dan perawatannya. Desain stocking ini khusus, fungsinya untuk memeras, agar darah dapat kembali mengalir ke jantung dengan lebih mudah.

Penanganan Varises
"Salah satu tata laksana varises modern, dan saat ini merupakan pilihan utama menurut guideline yaitu Endovenous Laser Ablation atau EVLA dan saya berkesempatan untuk mempelajari dan mendalami EVLA di Belgia," tambah dokter Novi.

EVLA menggunakan teknologi termal atau panas yakni menggunakan laser. Vena yang sudah diablasi akan mengalami fibrosis, dan lama kelamaan akan diserap oleh tubuh. Aliran darah balik, tidak lagi melalui vena yang katupnya reflux, melainkan akan mengalir kembali ke jantung melalui vena-vena lain yang masih sehat.
Metode EVLA ini adalah prosedur tanpa pembedahan, sehingga tidak ada bekas jahitan, pasien tidak perlu berpuasa, hanya menggunakan anestesi local dan segera setelah prosedur EVLA pasien bisa langsung berjalan kaki, dan justru dianjurkan untuk memperbanyak jalan kaki dan bisa segera kembali ke aktifitas normalnya. “Justru setelah dilakukan EVLA, pasien disarankan untuk rutin berolah-raga, menjaga berat badan ideal dan sementara waktu tetap menggunakan stocking untuk mempercepat proses penyembuhan.

Adapun pantangan bagi pasien EVLA ialah mandi air panas atau dikompres panas, untuk memberi waktu bagi pembuluh darah vena yang sudah diablasi, agar bisa menutup rapat. Untuk itu disarankan bagi pasien setelah EVLA untuk menghindari mandi air hangat maupun sauna selama 3 hari setelah tindakan.
"Tolong jangan mengangkat beban berat, misalnya para ibu yang biasa menggendong bayi jangan menggendong dulu, hindari berdiri/ duduk terlalu lama. Selain itu harus menggunakan rajin graduated compression stocking dan berjalan kaki," urai dr. Novi.

Tindakan EVLA tidak boleh dilakukan pada ibu yang sedang hamil atau menyusui. Selain itu, juga tidak boleh dilakukan pada pasien yang sedang dalam kondisi infeksi, contohnya seperti infeksi Covid-19, infeksi paru, maupun infeksi pada kulit, perlu diperbaiki dulu infeksinya, baru dilakukan tindakan EVLA.
"Laser diode dan laser fiber di RS Permata Medika sudah menggunakan metode laser yang paling baru sehingga meminimalisir kemungkinan komplikasi," tambahnya. Dan lebih menariknya lagi, metode EVLA ini ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan maupun asuransi swasta.

Prosedur klaim BPJS Kesehatan maupun asuransi swasta ialah dengan memeriksakan diri ke dokter umum (dokter keluarga/ puskesmas), kemudian dokter umum akan memberikan rujukan ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah (SpJP) untuk diperiksa USG vaskuler. Setelah dilakukan USG vaskuler akan dianalisa kelainannya dan apabila ditemukan CVI, maka akan dijadwalkan untuk dilakukan EVLA.
"Saya sangat berharap agar masyarakat Indonesia memiliki kesadaran untuk memelihara diri agar terhindar dari penyakit jantung maupun penyakit pembuluh darah," harap dr. Novi.

"Terapi varises dengan metode EVLA"
https://youtu.be/CGQZg0n9aDc

"Hal yang perlu diketahui sebelum dan sesudah EVLA"
https://youtu.be/Lk1rs77e88Y

o Facebook : Rumah Sakit Permata Medika
o Twitter : @PermataMedikaRS
o Instagram : rs_permatamedika
o Youtube : Permata Medika Semarang
o Website : https://spesialis-jantung-varises.com, www.permatamedika.com
o Telepon : (024)7625005
o Whatsapp : 088216734616/ 081361905757
o Alamat : Jl. Moch Ichsan no.93-97 Ngaliyan Semarang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved