Kepemimpinan Puan Maharani
Puan Diharapkan Tuntaskan Legislasi Berperspektif Gender
Harapan dan tuntutan kepada Ketua DPR Puan Maharani untuk menuntaskan sejumlah program legislasi berperspektif gender semakin besar
Pada kepemimpinan Puan sebagai Ketua DPR, baru disahkan menjadi Undang Undang.
“Ada perempuan duduk sebagai pembuat kebijakan, dia mengawinkan isu kebebasan dan perempuan, isu perempuan dan keadilan, membuat itu dibicarakan di ruang publik.
Menunjukkan bahwa perempuan punya bargaining power,” sambung Maria Hamid, co-founder Pusat Kajian Strategis Hang Lekir.
Maria juga menegaskan bahwa hadirnya UU TPKS ini telah mendobrak tabu di masyarakat untuk bicara tentang ‘masalah dalam rumah tangga’.
Selama ini, kerap kali kekerasan dalam rumah tangga, termasuk kekerasan seksual disimpan rapat-rapat, karena dianggap aib, dan bisa diselesaikan sendiri.
“Membuka sekat tabu untuk dibicarakan secara terbuka dan konsensual.
UU ini membuat ranah privat menjadi publik, ini hal baik.
Karena kalaupun norma sosial berubah, sudah ada legislasinya. “ pungkas Maria.(*)