Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mudik Lebaran 2022

One Way di Tol Semarang Saat Arus Mudik Lebaran Masih Dikaji, Ini Berita LENGKAPNYA

Kebijakan pemerintah terkait one way di tol saat mudik Lebaran, tak serta merta langsung diterima mentah-mentah pihak pengelola tol.

Tribun Jateng/Budi Susanto
Arus lalulintas di jalan tol menuju arah Ungaran dan menuju arah Kendal terpantau landai, Selasa (28/12/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Kebijakan pemerintah terkait one way di tol saat mudik Lebaran, tak serta merta langsung diterima mentah-mentah pihak pengelola tol.

Termasuk di ruas tol Semarang. Rencana one way di ruas tol Semarang selama mudik Lebaran masih dalam tahap kajian.

General Manager Trans Jawa Tollroad Regional Division, Prayudi menuturkan, penerapan one way di jalur tol ABC masih didiskusikan dengan TMJ Semarang-Solo dan kepolisian.

Pihaknya tidak yakin rancangan one way dapat berjalan mulus.

"Sebab jika diberlakukan one way maka sangat berat di ruas tol Semarang Solo. Jadi jika diberlakukan maka dari arah Solo kendaraan dialihkan ke kota dan sangat berat," jelasnya, Rabu (20/4).

Menurutnya, opsi cara bertindak yang dilakukan jika one way diberlakukan adalah mengontrol arus kendaraan diKalikangkung.

Arus kendaraan akan dialihkan ke arah Kaliwungu maupun Weleri agar antrean tidak terlalu panjang.

"Hal ini bertujuan di tol ABC tidak diberlakukan one way. Hal ini bertujuan agar kendaraan tidak terlalu banyak masuk di tolKalikangkung," ujarnya.

Prayudi menandaskan, jika antrean kendaraan terlalu panjang maka akan berisiko. Namun demikian keputusan one way berada di Kepolisian.

"Jika antrean di tolKalikangkungmencapai 1 kilometer maka kendaraan dialihkan pintu sebelumnya yaitu di Kaliwungu atau Wleri dan nanti masuk lagi tol Krapyak," ujarnya.

Ia menuturkan jika terjadian antrean Jasamarga akan terus berkoordinasi dengan Dishub maupun Kepolisian. Namun demikian keputusan berada di Polantas.

Corporate Communication and Community Developmen Group Head jasamarga, Dwimawan Heru menambahakan, rekayasa lalu lintas pembatasan yang akan dilakukan jika terlalu padat di tol trans jawa adalah ganjil genap.

Namun, saat ini rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan adalah one way atau contra flow.

"Jadi one way-nya nanti sampai tol Kalikangkung. Jika tidak kuat maka akan ditambah lagi contra flow. Setelah contra flow akan menyambung ke jalur one way," jelasnya.

Namun demikian semua rekayasa lalu lintas merupakan deskresi dari Kepolisian. PT Jasamarga akan terus mendukung dari sisi fasilitas, petugas, dan informasi.

"Kami mengimbau agar pengguna jalan tidak melakukan perjalanan saat puncak arus mudik maupun arus balik.

One way dan contra flow salah satu solusi telah disampaikan masyarakat. One way akan diinformasikan pemerintah," terangnya.

Heru berpendapat masyarakat diminta agar tidak bersamaan melakukan perjalanan saat puncak arus mudik karena melihat dari sisi kapasitas jalan.

Oleh sebab itu pengguna jalan diharapkan kerjasamanya dengan memanfaatkan waktu cuti bersama diberikan pemerintah.

"Masyarakat bisa menggunakan waktu tambahan cuti bersama yang diberikan pemerintah selama 4 hari. Ini bisa digunakan. Kami berharap pengguna jalan bisa lebih flexibel," tutur dia.

Ia memprediksi puncak arus mudik pada H-3 atau 29 April 2022. Sementara itu puncak arus balik pada 8 Mei 2022 atau H+6.

"Kami juga mengimbau pengguna jalan tidak terlalu lama berada di rest area. Masyarakat bisa menggunakan waktu selama 30 menit," tutur dia.

Macet sampai 1 Km Digratiskan

Di sisi lain, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah akan menggratiskan tarif tol saat mudik Lebaran 2022 apabila terjadi kemacetan hingga lebih dari 1 kilometer di gerbang tol (GT).

"Di tol sudah ada kesepakatan, kalau macetnya di gerbang lebih dari 1 km bebas (biaya tol)," ujar Menhub di Jakarta, Rabu (20/4).

Menanggapi hal tersebut, PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai salah satu badan usaha jalan tol (BUJT) memastikan akan berusaha menjaga kinerja pelayanan di gerbang tol agar kemacetan tak terjadi.

“Arahan tersebut kami pahami sebagai tantangan kepada BUJT, khususnya Jasa Marga agar menjaga kinerja pelayanan transaksi di gerbang tol,” ujar Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru, seperti dikutip Kompas.com.

Menurut dia, arahan tersebut akan menjadi bagian dari upaya Jasa Marga untuk mengurangi kemacetan di jalan tol selama mudik 2022.

“Adapun pelaksanaan di lapangan nantinya akan menjadi diskresi pihak kepolisian,” papar Dwimawan. (rtp/kps)

Baca juga: Pelaku yang Buang Bayi di Depan Kandang Ternak di Pati Diamankan, Pelaku Sempat Kabur dari Kos

Baca juga: Erik ten Hag Diberi Jatah Uang Belanja 3,7 Triliun, Manchester United Bisa Boyong Harry Kane

Baca juga: Puan Maharani Ajak Anggota IPU Berkomitmen Atasi Perubahan Iklim

Baca juga: Kala Kolonel Priyanto Hanya Bisa Terdiam Saat Dituntut Seumur Hidup dan Diusulkan Dipecat dari TNI

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved