Kepemimpinan Puan Maharani
Puan Maharani Ajak Anggota IPU Berkomitmen Atasi Perubahan Iklim
Puan Maharani mengajak delegasi Sidang ke-144 IPU untuk menanam pohon di Nusa Dua, Bali, sebagai simbol komitmen untuk mengatasi perubahan iklim.
TRIBUNJATENG.COM – Ketua Majelis Sidang ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU) Puan Maharani meminta negara-negara di dunia berkomitmen mengatasi perubahan iklim.
Salah satu perwujudannya adalah dengan mengajak setiap delegasi IPU untuk menanam satu pohon di Nusa Dua, Bali. Agenda ini berlangsung sebelum pembukaan Sidang ke-144 IPU pada 20-24 Maret 2022.
Penanaman tersebut merupakan simbol dari komitmen semua anggota IPU untuk mengatasi perubahan atau krisis iklim yang sedang melanda dunia.
Puan mengatakan, pohon-pohon yang ditanam menjadi pengingat bahwa para anggota parlemen dari seluruh dunia pernah menanam komitmen untuk mengatasi perubahan iklim.
Baca juga: Peringati Hari Kartini, Puan Berharap Wanita Indonesia Terus Gaungkan Kesetaraan
“Saya ingin kegiatan ini menjadi pengingat bagi setiap delegasi saat menjejakkan kaki di Bali, bahwa mereka pernah menanam komitmen untuk mengatasi perubahan iklim dunia,” tulis Puan melalui akun Instagram @puanmaharaniri, Sabtu (26/3/2022).
Gotong royong selamatkan bumi
Kerja sama internasional mutlak dibutuhkan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup dan mengurangi dampak perubahan iklim. Sebab, perubahan iklim yang melampaui batas-batas negara.
Oleh karenanya, semua negara harus terlibat dalam gerakan bersama menanggulangi dampak perubahan iklim, demi keberlangsungan bumi dan manusia.
Pada hari kedua Sidang ke-144 IPU, semua delegasi sepakat mengajak negara-negara untuk memberikan kontribusi nyata dalam memperbaiki lingkungan hidup.
Baca juga: Puan: Kerja Legislasi DPR Tidak Hanya Sekadar Kuantitas Tapi Kualitas
Tujuannya, agar bumi yang ditinggali saat ini bisa menjadi lebih baik dan bisa diwariskan kepada generasi mendatang.
Puan mengatakan, perlu ada mobilisasi aksi mitigasi serta adaptasi perubahan iklim. Semua negara di dunia juga harus merealisasikan komitmen pembiayaan perubahan iklim.
“(Pembiayaan perubahan iklim) sebesar 100 miliar dollar Amerika Serikat (AS) per tahun harus direalisasikan dan kita terus mendukung transisi energi bersih dengan transfer teknologi dan investasi,” ujar Puan.
Ia melanjutkan, lingkungan hidup, perubahan iklim, serta peningkatan suhu bumi merupakan persoalan kompleks.
Baca juga: Ketua YLKI Sebut Puan Bisa Atasi Persoalan Harga Minyak Goreng di Indonesia
“Keruwetan ini hanya bisa diatasi jika dunia bersatu, bergotong royong, dan memperkuat kerja sama internasional,” ucapnya.
Ekofeminisme
Ekofeminisme berbicara tentang keterkaitan antara perempuan dan alam semesta, terutama dalam ketidakberdayaan dan ketidakadilan perilaku kepada keduanya.
Dalam penerapannya, ekofeminisme menekankan etika kepedulian untuk mewujudkan keadilan sosial secara ekologis, mengutamakan nilai feminisme, dan menentang budaya patriarki.