Berita Semarang
Irwan Ojol Semarang Masih Terpuruk, Uang 65 Juta Hasil Kerja 7 Tahun dan Pinjaman Bisakah Kembali?
Kehilangan uang yang dikumpulkan dalam kurun tujuh tahun tentu saja membuat Irwanuari Kiswanto ojek online (ojol) Semarang terpuruk
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
"Saya ikuti alur penelpon, saya seperti terhipnotis," bebernya.
Tak puas hanya kuras satu ATM, pelaku terus memperdaya korban.
Irwan diminta kode OTP bank lain miliknya dengan alasan kode OTP bank pertama tidak bisa.
Dengan lugu, Irwan memberitahukan uang Rp 34 juta di rekening BCA-nya.
Ia pun kirim kode OTP bank tersebut.
Total kerugian yang dialaminya Rp 65 juta.
"Enggak tahu kenapa, saya jawab iya, iya dan iya," ungkapnya.
Selepas itu, ia diminta menunggu selama 20 menitan.
Bukannya dapat hadiah, nomornya malah diblokir pelaku.
"Habis itu saya baru sadar. Firasat tidak enak. Benar saja. Saya cek dua ATM itu uangnya ludes semua," terangnya.
Ia menyebut, selepas kejadian melapor ke pihak kepolisian.
Bukannya mendapatkan penangan serius, ia malah ditanya kenapa uangnya banyak?
"Saya jawab. Uang itu dapat kredit KUR Rp 30 juta belum saya pakai. Sisanya hasil nabung 7 tahun. Rencana uang itu mau bikin rumah selepas lebaran," tuturnya.
Ia mengaku, selama ini tinggal bersama orangtuanya.
Hasil kerja jadi ojol dan kerja serabutan serta ngutang bank hanya demi bangun rumah sederhana.
"Saya ngojek sudah hampir 5 tahun. Sebelumnya kerja serabutan," terangnya.
Ia berharap, kasusnya dapat diusut tuntas.
Baginya, nilai itu sangat besar.
"Itu uang besar sekali, apa bisa balik? Saya ingin uang itu balik. Jangan semuanya, hanya separuh tidak apa-apa," jelasnya. (Iwn)