Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Irwan Ojol Semarang Masih Terpuruk, Uang 65 Juta Hasil Kerja 7 Tahun dan Pinjaman Bisakah Kembali?

Kehilangan uang yang dikumpulkan dalam kurun tujuh tahun tentu saja membuat Irwanuari Kiswanto ojek online (ojol) Semarang terpuruk

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
istimewa
Irwanuari Kiswanto ojol Semarang kena tipu modus hadiah dari bank Pemerintah. Korban mengaku saat ditelpon merasa dihipnotis di Kota Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Kehilangan uang yang dikumpulkan dalam kurun tujuh tahun tentu saja membuat Irwanuari Kiswanto ojek online (ojol) Semarang terpuruk.

Apalagi uang hasil pinjaman yang baru akan dipakai untuk bangun rumah sederhana setelah Lebaran juga ikut amblas.

Ia yang dikenal sebagai pria pekerja keras itu sekarang masih belum sanggup bekerja.

"Masih down, masih lemes. Seharian ini di rumah saja," ujarnya saat ditemui Tribunjateng.com di rumahnya Jalan Krajan Bagus Raya, Sembungharjo, Genuk, kamis (21/4/2022).

Baca juga: Akhir Pekan Jelang Lebaran, Alfamart dan Indomaret Promo Spesial Biskuit dan Sirup, Ini Daftarnya

Baca juga: Presiden Jokowi Turun Gunung Jinakkan Minyak Goreng, Akankah Harga Migor Turun?

Meski kondisinya masih drop, irwan tetap berusaha menyelesaikan kasusnya.

Seperti mendatangi pihak bank untuk memantau sejauh mana kasusnya berjalan.

Selain itu, ia hendak meminta keringanan KUR akibat kejadian penipuan itu.

"Ada dua bank milik saya yang dikuras penipu. Bank BCA sudah bergerak, ada investigasi internal bekerja sama dengan bank BRI," katanya.

Sedangkan dari pihak kepolisian, ia mengaku, belum mendapatkan update terakhirnya.

"Belum ada kabar dari pihak kepolisian," jelasnya.

Irwan ojol Semarang korban penipuan saat menunjukan surat laporan polisi di rumahnya di Sembungharjo, Genuk, Kota Semarang, Kamis (20/4/2022).
Irwan ojol Semarang korban penipuan saat menunjukan surat laporan polisi di rumahnya di Sembungharjo, Genuk, Kota Semarang, Kamis (20/4/2022). (Tribun Jateng/ Iwan Arifianto)

Terpisah, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbatoruan mengaku, kasus itu masih dalam penanganan.

"Masih penyelidikan," terangnya singkat saat dikonfirmasi wartawan.

Diberitakan sebelumnya, Irwan Ojek online (ojol) Semarang alami nasib apes.

Ia tertipu oleh orang tak dikenal dengan modus undian berhadiah.

Akibatnya, pria asal Sembungharjo, Genuk itu rugi Rp 65 juta.

"Uang itu hendak saya gunakan untuk bangun rumah, kalau ingat kejadian itu saya kepingin nangis," ucapnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (20/4/2022).

Aksi penipuan itu terjadi Selasa (19/4/2022) sekira pukul 11.44 WIB.

Mula-mula korban sedang mengantar kan penumpang dari Menoreh Sampangan ke Unnes.

Ketika di jalan tersebut, ia mendapatkan panggilan telepon via nomor Whatsapp 1(401)777-7910.

Penelpon mengaku dari sebuah bank terkemuka milik pemerintah.

Irwan ketika ditelpon diimingi-imingi mendapatkan hadiah undian berupa TV, handphone dan motor.

Ketika itu, ia tak terlalu menggubris karena sedang mengantarkan penumpang.

Selepas orderan ditunaikan, ia kembali dihubungi nomor tersebut.

Ia diminta suruh konfirmasi lewat link yang dikirim oleh penipu tersebut dengan alasan untuk melihat poin hadiah di bank tersebut.

"Saat itu pikiran saya kosong, nge-blank.

Saya tiba-tiba menurut saja perintah penelpon itu," beber Irwan.

Ia pun lalu mengklik link yang dikirim pelaku via SMS.

Korban diminta memberitahukan kode One time pasword (OTP).

Padahal kode OTP adalah kode verifikasi atau kata sandi sekali pakai yang dapat disalahgunakan.

Alhasil uang Rp 31 juta dari ATM BRI miliknya ludes.

"Saya ikuti alur penelpon, saya seperti terhipnotis," bebernya.

Tak puas hanya kuras satu ATM, pelaku terus memperdaya korban.

Irwan diminta kode OTP bank lain miliknya dengan alasan kode OTP bank pertama tidak bisa.

Dengan lugu, Irwan memberitahukan uang Rp 34 juta di rekening BCA-nya.

Ia pun kirim kode OTP bank tersebut.

Total kerugian yang dialaminya Rp 65 juta.

"Enggak tahu kenapa, saya jawab iya, iya dan iya," ungkapnya.

Selepas itu, ia diminta menunggu selama 20 menitan.

Bukannya dapat hadiah, nomornya malah diblokir pelaku.

"Habis itu saya baru sadar. Firasat tidak enak. Benar saja. Saya cek dua ATM itu uangnya ludes semua," terangnya.

Ia menyebut, selepas kejadian melapor ke pihak kepolisian.

Bukannya mendapatkan penangan serius, ia malah ditanya kenapa uangnya banyak?

"Saya jawab. Uang itu dapat kredit KUR Rp 30 juta belum saya pakai. Sisanya hasil nabung 7 tahun. Rencana uang itu mau bikin rumah selepas lebaran," tuturnya.

Ia mengaku, selama ini tinggal bersama orangtuanya.

Hasil kerja jadi ojol dan kerja serabutan serta ngutang bank hanya demi bangun rumah sederhana.

"Saya ngojek sudah hampir 5 tahun. Sebelumnya kerja serabutan," terangnya.

Ia berharap, kasusnya dapat diusut tuntas.

Baginya, nilai itu sangat besar.

"Itu uang besar sekali, apa bisa balik? Saya ingin uang itu balik. Jangan semuanya, hanya separuh tidak apa-apa," jelasnya. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved