Puisi Refleksi Seorang Pejuang Tua Taufik Ismail
Berikut puisi Refleksi Seorang Pejuang Tua Taufik Ismail Seorang Pejuang Tua 1966 Tentara rakyat telah melucuti Kebatilan
Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM- Berikut puisi Refleksi Seorang Pejuang Tua Taufik Ismail
Seorang Pejuang Tua
1966
Tentara rakyat telah melucuti Kebatilan
Setelah mereka menyimak deru sejarah
Dalam regu perkasa mulallah melangkah
Karena perjuangan pada hari-hari ini
Adalah perjuangan dari kalbu yang murni
Belum pernah kesatuan terasa begini eratnya
Kecuali dua puluh tahun yang lalu
Mahasiswa telah meninggalkan ruang-kuliahnya
Pelajar muda berlarian ke jalan-jalan raya
Mereka kembali menyeru-nyeru
Nama kau, Kemerdekaan
Seperti dua puluh tahun yang lalu
Spiral sejarah telah mengantarkan kita
Pada titik ini
Tak ada seorang pun tiran
Sanggup di tengah jalan mengangkat tangan
Danberseru: Berhenti!
Tidak ada. Dan kalau pun ada
Tidak bisa
Karena perjuangan pada hari-hari ini
Adalah perjuangan dimulai dari sunyi
Belum pernah kesatuan terasa begini eratnya Kecuali duapuluh tahun yang lalu.