Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Totok Shahak Harap Kompetisi Peragaan Busana Lestarikan Batik ke Anak

Festival Busana Ramadan dan Busana Batik 2022 yang diselenggarkan di pusat perbelajaan Kota Semarang, Minggu (24/4/2022).

Tribun Jateng/ Rahdyan Trijoko Pamungkas
Para pemenang peserta lomba peragaan yang diselenggarakan oleh sanggar Totok Shahak Modelling School. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Tampil cantik dan menawan merupakan idaman setiap peserta festival Busana Ramadan dan Busana Batik 2022 yang diselenggarkan di pusat perbelajaan Kota Semarang, Minggu (24/4/2022).

Satu persatu model didikan sanggar Totok Shahak Modelling School berlomba-lomba mencuri perhatian juri dan pengunjung mall sembari ngabuburit.

Para peserta berlenggak-lenggok dihadapan  pengunjung tanpa rasa sungkan pada festival bertajuk Blissful Ramadhan Pop Up Ramadhan.

Dewan juri pada perlombaan  satu diantaranya Putri Indonesia Jateng 2017 Rizka Laily.

Pemilik Sanggar, Totok Shahak menuturkan audiensi peragaan busana dalam rangka ramadan. Pakaian yang dibawakan adalah batik, dan busana muslim.

"Kegiatan tersebut untuk memperkenalkan dan melestarikan batik anak sejak usia dini," tuturnya.

Menurutnya pada perlombaan tersebut peserta mencari kostum sendiri.

Peserta berlomba-lomba kostum yang dibawakannya.

"Para peserta berlomba-lomba kostum yang dibawakannya," jelasnya.

Totok menuturkan selama pandemi corona audisi peragaan busana baru 4 kali digelar. Kegiatan tersebut diselenggarakan secara protokol kesehatan.

"Peserta yang ikut sekitar 25 orang dan dikhususkan untuk model berusia 3 tahun hingga 25 tahun," ujarnya.

Ia menuturkan, pada perlombaan tersebut dibagi menjadi dua kategori yaitu A dan B. Kategori A untuk anak usia 5 hingga 11 tahun dan kategori B anak usia 12 hingga 25 tahun.

"Para pemenang lomba akan dibawa untuk diikutkan lomba tingkat nasional di bulan Juli 2022," tandasnya.

Sementara itu, Putri Indonesia Jateng 2017, Rizka Laily menuturkan pada ajang tersebut menjadikan anak dan para remaja menjadi percaya diri. Selain itu  membuat peserta menjadi lebih kreatif dalam memilih kostum.

"Kedepannya para peserta harus lebih percaya diri dan sering latihan," tuturnya.

Ia berharap kegiatan peragaan busana dapat sering diselenggarakan di Kota Semarang. Hal ini mencetak model-model bertalenta.

"Paling tidak bisa lebih sering diadakan. Sebab selama dua tahun pandemi corona kegiatan peragaan busana jarang diadakan," imbuhnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved