Berita Purbalingga
Harga Ayam Kampung Menyentuh Angka Rp 180 Ribu, Pedagang di Purbalingga: Lumrah Jelang Lebaran
Saat ini harga ayam kampung di Purbalingga ada yang Rp 160 ribu hingga Rp Rp 170 ribu bahkan ada yang menjual Rp 180 ribu.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Harga pasaran ayam, khususnya ayam Jawa atau ayam kampung jelang Hari Raya Idulfitri 1443 mengalami kenaikan.
Satu ekor dengan bobot kisaran 3 kilogram dengan kondisi ayam sehat pada hari biasa dibanderol dengan kisaran harga Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu.
Tetapi saat ini harga ayam kampung ada yang Rp 160 ribu hingga Rp Rp 170 ribu bahkan ada yang menjual Rp 180 ribu.
Baca juga: Pria di Purbalingga Ditangkap Polisi Karena Kepergok Warga Curi Sepeda
Baca juga: Apresiasi Cakupan Vaksinasi Kecamatan Kutasari, Bupati Tiwi: Ini Rangking Satu di Purbalingga
Baca juga: 30 Pelaku Usaha Ramaikan Ramadhan Thrift di Taman Kota Usman Janatin Purbalingga
Baca juga: Tim Gabungan dari LP IIB Purbalingga Geledah Kamar Tahanan, Cari Benda Tajam hingga Narkotika
Informasi ini didapat dari penuturan beberapa pedagang ayam di Pasar Hewan Purbalingga, Minggu (24/4/2022).
Penjual ayam kampung, Misroni dari Desa Pekalongan berkata, sudah berjualan ayam sejak 1971.
Ia sudah paham dan merasakan lika-liku berjualan di pasar.
"Ya saat ini memang lagi ada kenaikan harga."
"Bila hari biasa harga ayam jago dijual kisaran Rp 110 ribu atau Rp 120 ribu."
"Tapi sekarang bisa mencapai Rp 180 ribu," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Senin (25/4/2022).
Penjual lain, Muharto dari Desa Prigi ikut menuturkan saat ini pembeli ayam di pasar sudah mulai ramai.
"Dulu awal-awal corona jual ayam kurang begitu laku, bahkan ayamnya sampai dibawa pulang atau jual impas dengan harga kulakan," tuturnya.
Sejumlah pedagang lain pun ikut menuturkan, harga ayam merah dari ayam petelor masih cukup murah dengan bobot kisaran 1,7 kilogram hingga 1,8 kilogram dijual dengan harga Rp 45 ribu.
Walaupun kecenderungan harga ayam merangkak naik, bukan berarti keuntungan para pedagang ikut melonjak.
Pasar hewan khususnya unggas, setiap hari ada dan hari pasaran di pasar hewan Purbalingga jatuh pada Senin dan Kamis.
Ini lebih ramai dari hari biasa karena tersedia tidak hanya unggas namun ada kambing dan sejumlah jenis hewan lain yang dibawa dari pedagang dari luar wilayah pun ikut ambil bagian berjualan di pasar ini.
Ayam Jawa atau kampung asli masih menjadi primadona bagi peternak dan penghobby.
Selera makan daging ayam kampung, disamping rasanya yang enak juga lebih sehat dibanding dengan ayam jenis lain yang dipanen pada umur 35 atau 40 hari.
Mahalnya harga ayam kampung asli sudah lazim di momen Ramadhan apalagi jelang puncak akhir Ramadhan jelang Hari Raya H-1.
"Kecenderungan masyarakat membuat menu opor ayam kampung sudah menjadi tradisi yang turun temurun tetap lestari sampai ke anak cucu."
"Imbas positifnya kepada pengrajin ketupat yang ikut kecipratan rizki."
"Karena biasanya menyantap menu opor ayam lebih sering pas dengan ketupat Lebaran," katanya kepada Tribunjateng.com, Senin (25/4/2022).
Stok ayam kampung Purbalingga masih cukup banyak sampai dengan jelang Lebaran.
Hal ini juga dimungkinkan adanya para pedagang yang berspekulasi untuk kulakan hari ini dan di stok, selanjutnya akan dijual jelang hari raya H-1.
Karena masyarakat dan para penghobby makan ayam kampung dipastikan akan terus mencarinya
Meningkatnya konsumsi ayam kampung juga agar para peternak rumahan dan pedagang unggas lebih giat dalam melakukan usahanya.
Hal ini tentu menjadi kegembiraan tersendiri karena adanya peningkatan perekonomian di dalam rumah tangga mereka. (*)
Baca juga: 5 Skenario Pertamina Layanan Pengisian BBM, Brasto: Sesuai Jalur Mudik Lebaran di Jawa Tengah
Baca juga: Sinergi BEM-KM UHB Bersama UKM dan HIMA Perkenalkan Ormawa Kepada Siswa SMA
Baca juga: Puncak Arus Mudik Diprediksi 28-29 April Pemda Siapkan Jalur Alternatif Mudik
Baca juga: Buah Sehat Temani Menu Berbuka Ibu Hamil Kaya Nutrisi hingga Atasi Asam Lambung