Ramadan 2022
TADARUS Prof DR. Masrukhi MPd : Menggapai Kebahagiaan Hakiki
ADALAH Ahmad Ibnu Arrosyid, salah seorang pangeran dari Dinasti Abbasiyah, memilih hidup sebagai rakyat biasa di pinggiran kota Basrah
Ia mengendalikan lidahnya supaya tidak mengeluarkan kata-kata keji dan menyinggung orang lain. Bahkan jika dia dicemoohkan sekali pun, nabi menyuruh kita untuk berkata Inni shooimun (Saya sedang berpuasa). Ia mengendalikan telinganya, pandangannya, seluruh anggota badannya, bahkan getaran hatinya.
Pada suatu hadits diceritakan; ketika di suatu siang di bulan Ramadan ada seorang sahabat perempuan yang memaki-maki pembantunya. Rasulullah menyuruh sahabat yang lain untuk membawakan makanan, dan menyuruh sahabat wanita tersebut untuk memakannya.
“Bagaimana mungkin kamu berpuasa padahal kamu mencacimaki pembantumu. Sesungguhnya puasa adalah sebagai penghalang bagi kamu untuk tidak berbuat hal-hal yang tercela. Betapa sedikitnya orang yang berpuasa, dan betapa banyaknya orang yang kelaparan," kata Nabi.
Ketiga, Ikhsan. Melalui puasa pula seorang muslim diajarkan untuk selalu membiasakan diri berbuat baik. Berbuat baik kepada Allah melalui disiplin ibadahnya; setiap saat digerakkan bibir dan lidahnya untuk berdzikir dan membaca Al Quran, ditegakkan kakinya untuk shalat malam, dipenuhinya waktu sahur dengan istighfar.
Selain itu juga berbuat baik kepada sesama makhluk Allah; dibiasakannya memperbanyak sedekah, menolong orang lain, menggembirakan yang susah, dan meringankan beban yang berat, dan peduli terhadap kehidupan sekitar. (*)
Baca juga: Viral Pengamen Diminta Nyanyi 150 Lagu, Netizen: Pensiun Ngamen
Baca juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik Kisah Sempurna Mahalini
Baca juga: Rumah Dijual di Semarang Beserta Tanah Murah Senin 25 April 2022
Baca juga: Info Mobil Bekas Dijual di Semarang Murah Berkualitas Senin 25 April 2022