Kuliner Banyumas
Jelang Lebaran, Produksi Oleh-oleh Jenang Jaket Khas Banyumas Meningkat Pesat
Permintaan jenang jaket jelang lebaran meningkat dari hari biasa 2 ton sekarang menjadi 10 to
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Makanan ini mungkin terdengar sedikit aneh, karena dinamakan jenang jaket.
Jenang jaket merupakan makanan yang terbuat dari gula kelapa.
Permintaan jenang jaket jelang lebaran meningkat dari hari biasa 2 ton sekarang menjadi 10 ton.
Baca juga: Viral Mendoan Jumbo di Banyumas, Pembeli dari Luar Kota Rela Datang, 1 Mendoan Bisa untuk Sekeluarga
Baca juga: Mudik ke Banyumas, Hati-Hati Ini 4 Titik Paling Rawan Kecelakaan yang Harus Diwaspadai
Bagi masyarakat Banyumas, jenang jaket sudah tak asing lagi.
Makanan ringan ini menjadi salah satu alternatif oleh-oleh menjelang arus balik lebaran.
Makanan ini banyak diserbu pembeli untuk oleh-oleh khas dari Banyumas selain keripik tempe atau mendoan.
Produsksi jenang jaket berada di Dusun Munggangsari, Desa Lesmana, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas.
Di desa ini selain penghasil gula merah, hampir 50 persen warganya sebagai perajin jenang jaket.
Secara turun temurun di Desa Lesmana ini menjadi salah satu sentra industri rumahan jenang jaket.
Pengusaha jenang jaket, Feri M salah satunya memproduksi jenang jaket sudah puluhan tahun.
Ia mengikuti jejak ayahnya dan seiring perkembangan jaman usaha yang digeluti ini terus berkembang hingga menyerap tenaga kerja 20 orang.
Sebagian besar tenaga yang dipekerjakan adalah wanita sementara laki-laki sebagai pengolah.
"Sebelum puasa produksi jenang sekitar 2 ton memasuki puasa dan jelang lebaran produksi naik menjadi 8-10 ton.
Pengiriman ke Karawang dan Bekasi.
Harapan kami virus corona benar-benar hilang agar pelaku usaha bisa bangkit serta harga migor di turunkan karena produksi jenang menggunakan minyak goreng," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (26/4/2022).