Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Unsoed Purwokerto

Tim Rispro LPDP Unsoed Gelar FGD Pemetaan Data BUMDesa di Kabupaten Cilacap

Tim Riset Inovatif Produktif (RISPRO) LPDP Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto baru saja menggelar Focus Group Discussion (FGD).

Editor: abduh imanulhaq
UNSOED PURWOKERTO
Tim RISPRO LPDP Unsoed Selenggarakan Focus Group Discussion tentang Pemetaan Data BUMDESA di Kabupaten Cilacap 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Tim Riset Inovatif Produktif (RISPRO) LPDP Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka pemetaan BUMDesa di Kabupaten Cilacap.

Pelaksanaan FGD ini bertempat di Atrium Premiere Hotel, Cilacap, Kamis (31/3).

FGD yang melibatkan para pelaku BUMDesa di Kabupaten Cilacap ini merupakan tindak lanjut dari penelitian yang tengah dijalankan oleh Tim RISPRO LPDP Unsoed terhadap BUMDesa-BUMDesa di Kabupaten Cilacap.

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Cilacap menyambut baik pelaksanaan FGD ini.

Turut hadir dalam FGD yaitu Dra. Titin Martiningsih (Kabid Pengembangan Ekonomi, Sosial Budaya dan Kelembagaan Desa), Drs. Andi Susilo (Penggerak Swadaya Masyarakat Muda), dan M.Fatikhun (Tenaga Ahli).

Dra. Titin Martiningsih dalam sambutannya menuturkan sangat senang dengan adanya penelitian dan FGD yang dilakukan oleh Tim Rispro LPDP.

Menurutnya, penelitian yang dilakukan oleh Tim RISPRO LPDP ini sangat membantu mereka dalam mendampingi BUMDesa-BUMDesa di Kabupaten Cilacap.

Selain perwakilan Dispermades, FGD juga dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat yang memiliki keterkaitan erat dengan BUMDesa.

Mulai dari Kepala Desa dan jajarannya, BPD, Pendamping Desa hingga Perwakilan Usaha yang memiliki kerjasama dengan BUMDesa.

Salah satu periset sekaligus moderator FGD, Christina Tri Setyorini S.E, M.Si., Ak., Ph.D. mengatakan informan yang hadir dalam FGD tersebut adalah perwakilan yang dipilih dari masing-masing elemen, baik dari Pelaku BUMDesa, Kepala Desa dan jajarannya, BPD, hingga Pendamping Desa.

Hal ini dikarenakan esensi dari FGD itu sendiri yang merupakan diskusi fokus terarah sehingga tidak bisa melibatkan terlalu banyak orang.

Adapun perwakilan yang hadir dalam FGD berasal dari lima elemen masyarakat yang berbeda, yaitu Pelaku BUMDesa, Kepala Desa dan jajarannya, BPD, Perwakilan Usaha yang bekerjasama dengan BUMDesa, serta Pendamping Desa.

Pelaku BUMDesa dalam FGD tersebut berasal dari masing-masing kategori, yaitu BUMDesa kategori dasar yang diwakili oleh BUMDesa Reja Mulya dari Desa Karangreja, Maos dengan Parjo sebagai direktur yang mewakilinya. BUMDesa kategori tumbuh yang diwakili oleh BUMDesa Menganti Sejahtera Makmur dari Desa Menganti, Kesugihan dengan Yusuf sebagai perwakilannya.

Lebih lanjut, BUMDesa kategori berkembang turut hadir juga BUMDesa Rena Jaya dari Desa Karangrena, Maos diwakili Direkturnya Toto serta BUMDesa Sidareja Maju Sejahtera dari Desa Sidareja diwakili Direktur Suatmaji.

Kedua BUMDesa tersebut.sebagai perwakilan dari kategori BUMDesa maju.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved