Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

HEADLINE

HEADLINE : Dari Semarang Diprediksi Titik Krodit hingga One Way dan Ganjil Genap Bukan Solusi Tuntas

Arus mudik Lebaran 2022 ini diperkirakan akan membeludak baik di jalan tol maupun non-tol. Titik kemacetan terberat diprediksi berada di Jateng khusus

TRIBUN JATENG/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS
Kondisi arus lalu lintas di GT Kalikankung Semarang, Sabtu (23/4/2022). Kondisi arus lalu lintas terpantau ramai lancar. 

Perbanyak Posko

Menteri Perhubungan telah meresmikan beberapa pos koordinasi (posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2022.

Menhub mengatakan, keberadaan posko ini sangat penting untuk mengkoordinasikan penyelenggaraan angkutan lebaran di seluruh wilayah Indonesia secara terpadu.

“Posko ini begitu penting untuk mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan mudik pada tahun ini, mengingat animo masyarakat untuk mudik pada tahun ini sangat tinggi,” jelas Menhub.

Menhub mengatakan, dalam posko ini akan menghimpun data pergerakan transportasi umum dan penumpang serta kendaraan pribadi.

"Hampir di semua sektor sudah menunjukkan peningkatan pergerakan penumpang.

Di kereta api sampai saat ini sudah 1,5 juta penumpang dari total 8 juta yang diprediksi mudik menggunakan kereta api. Ini yang memang kita harapkan yaitu masyarakat untuk mudik lebih awal," kata Menhub.

Lebih lanjut Menhub menjelaskan, dengan tingginya animo masyarakat untuk melakukan mudik khususnya menggunakan kendaraan pribadi, telah dilakukan simulasi penerapan rekayasa lalu lintas sejak jauh-jauh hari.

Posko Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2022 (1443 H) dimulai pada H-7 (25 April 2022) hingga H+7 (10 Mei 2022) selama 16 hari bertempat di Kantor Kementerian Perhubungan.

Waspada Tsunami Malam Hari

Terpisah, BMKG meminta masyarakat mewaspadai ancaman terjadinya tsunami pada malam hari, seiring meningkatnya aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, status Gunung Anak Krakatau saat ini sudah meningkat dari level 2 atau waspada menjadi level 3 atau siaga.

"Dengan meningkatnya level aktivitas Gunung Anak Krakatau dari level 2 menjadi level 3, masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi atau tsunami, terutama di malam hari," kata Dwikorita dalam konferensi pers virtual di akun YouTube Info BMKG, Senin (25/4/2022) malam.

Ia kemudian menjelaskan bahwa secara historis Gunung Anak Krakatau pernah menimbulkan tsunami beberapa kali, dan hal itu bisa saja terjadi lagi.

Sementara di sisi lain masyarakat sulit melihat secara visual adanya gelombang tinggi yang mendekati pantai pada malam hari akibat aktivitas GAK.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved