Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Erupsi Gunung Anak Krakatau

Kami Makin Susah Tidur, Curhatan Warga Pesisir Pandeglang, Gunung Anak Krakatau Berstatus Siaga

Masyarakat pesisir di Kecamatan Panimbang itu kabarnya mulai merasakan adanya peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau sejak beberapa hari terakhir.

Editor: deni setiawan
Tribunnews.com/Istimewa
Gunung Anak Krakatau pada Minggu (17/4/2022) sekira pukul 21.15. Erupsi ini merupakan kali ketujuh sepanjang April 2022. 

TRIBUNJATENG.COM, BANTEN - Sejumlah relawan mulai bersiap diri untuk mengantisipasi lebih dini terhadap hal-hal yang tak diinginkan seiring meningkatnya status Gunung Anak Krakatau beberapa hari terakhir ini.

Salah satunya adalah dari Relawan Indonesia Care yang hendak diterjunkan ke permukiman warga di pesisir Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Masyarakat pesisir di Kecamatan Panimbang itu kabarnya mulai merasakan adanya peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau sejak beberapa hari terakhir.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Level Siaga, Ini Dampaknya Terhadap Penyebrangan Laut Merak Bakauheni

Baca juga: Aktivitas Meningkat, Gunung Anak Krakatau Keluarkan Sulfur Dioksida hingga 9 Ribu Ton Per Hari

Baca juga: Dirut Krakatau Steel Diusir dari Rapat DPR, Begini Kronologinya

Baca juga: Sepanjang April 2022, Gunung Anak Krakatau Sudah 7 Kali Erupsi

Suara gemuruh dan hujan abu mulai dirasakan masyarakat di kawasan pesisir.

"Kami kadang sulit tidur."

"Lebih waspada."

"Suara gemuruh dan dentuman saat malam dan cuaca hujan sering terdengar dari puncak Gunung Anak Krakatau."

"Tapi masyarakat sepertinya sudah menganggap biasa," ujar Siti Nurkhafsoh, Relawan Indonesia Care yang juga warga pesisir Panimbang itu seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (27/4/2022).

Getaran seismik, kata Siti, juga kadang terasa dan semakin rutin dirasakan masyarakat.

"Pasir abu vulkanik juga sudah mulai turun tipis-tipis bila arah angin mengarah ke sini," imbuhnya.

Selain Siti, Imron warga Pandeglang lainnya juga mengaku adanya kekhawatiran atas peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau.

"Beberapa kali gempa kami rasakan di sini."

"Kami khawatir gempa-gempa yang sering terjadi dan bersumber dari patahan sesar di selatan Pulau Jawa itu dapat membangunkan Anak Krakatau dan kembali menimbulkan letusan hebat seperti 1883," ujar Ketua RT di Kampung Jalupang, Desa Citereup, Panimbang, Pandeglang.

Terkait hal itu, Managing Director Indonesia Care, Rahadiansyah mengatakan, saat ini siaga dan terus memantau kondisi Gunung Anak Krakatau melalui para relawan pesisirnya.

"Selain memantau melalui CCTV dan menara pantau PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), kami juga menerjunkan tim relawan lokal yang tinggal di pesisir untuk memantau kondisi."

"Bila eskalasi aktivitas gunung meningkat, relawan akan membantu pemerintah dan lembaga lainnya untuk mengarahkan masyarakat menuju jalur-jalur evakuasi menjauh dari kawasan bibir pantai," ujarnya.

Selain itu, Rahardiansyah mengimbau masyarakat tidak panik namun tetap waspada.

"Siagakan selalu tas yang sudah terisi kebutuhan darurat seperti alat P3K, senter, baju, jas hujan, peralatan mandi, dokumen penting serta kebutuhan makanan siap santap dalam satu tas siaga bencana."

"Taruh tas di dekat akses keluar rumah dan mudah terlihat," ujarnya.

Selain itu, bagi warga pesisir, ia mengimbau untuk memperhatikan dengan jeli tinggi muka air laut.

"Bila terjadi penyusutan tiba-tiba dalam waktu singkat, segera evakuasi keluarga ke lokasi yang lebih tinggi dan jauhi bibir pantai."

"Sedapat mungkin bergerak menjauh hingga dipastikan aman," katanya.

Di momen hari kesiapsiagaan bencana pada 26 April 2022, lanjutnya, Indonesia Care mengingatkan agar setiap diri bisa menjadi penyelamat, minimal bagi dirinya sendiri.

"Caranya dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan pengetahuan tentang kebencanaan."

"Terus upgrade pemahaman soal bencana."

"Jangan lengah karena bencana selalu ada di sekitar," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengingatkan potensi gelombang tinggi atau tsunami.

Hal ini menyikapi status aktivitas Gunung Anak Krakatau yang kini berada pada level 3 atau siaga.

Gunung yang berada di Selat Sunda itu kembali mengalami erupsi pada Minggu (24/4/2022).

"Masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi tsunami terutama di malam hari."

"Itu karena kami tidak bisa melihat berbagai kemungkinan dari arah laut," kata Dwikorita. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Status Gunung Anak Krakatau Siaga, Indonesia Care Terjunkan Tim Relawan di Pesisir Pandeglang Banten"

Baca juga: Arsenal Siap Selamatkan Cristiano Ronaldo, Ajak Gabung Jika Tinggalkan Manchester United

Baca juga: Dua Sejoli di Semarang Saling Lapor ke Polisi, Gara-Gara Saldo Rp 300 Ribu di Kartu ATM

Baca juga: Wakapolda Jateng Tegaskan Siap Amankan Mudik Lebaran  2022

Baca juga: Penyelesaian Masalah Iuran RT Perumahan Taman Majapahit Semarang Dibawa ke Jalur Hukum

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved