Berita Kendal
Polifurneka Kendal Cetak 22 Lulusan Teknik Ukir
Polifurneka Kabupaten Kendal berhasil mencetak 22 lulusan tenaga profesional.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: sujarwo
Rencananya, setiap prodi bakal melahirkan 25 lulusan profesional yang siap terjun di dunia industri.
"Jadi nanti total ada 50 mahasiswa pada 2022 yang dibekali pendidikan dalam program ini. Ada dua program studi di 2022 yang sudah bekerjasama dengan beberapa perusahaan," jelasnya.
Seorang peserta, Denta Prastiyo mengaku bersyukur bisa mendapatkan pengalaman pendidikan yang luar biasa.
Dia siap menjadi tenaga industri yang handal di bidang Teknologi Ukir berbekal pendidikan selama setahun di Polifurneka.
"Bersyukur dengan program ini, kami bisa memiliki bekal yang lebih banyak untuk terjun ke dunua industri," kata dia.
Pada 2022 ini, Politeknik dan Akademi Komunitas melalui penyelenggaraan Program Setara Diploma 1, merangkul 976 mahasiswa terlibat dalam program setara diploma 1 yang diselenggarakan di 34 kelas, tersebar di 23 kabupaten/kota di 13 provinsi.
Program ini digalakkan dalam rangka memenuhi permintaan industri dengan menyiapkan SDM yang kompeten di beberapa bidang yang dibutuhkan.
Dalam keterangan tertulis, Kepala BPSDMI Arus Gunawan mengatakan, Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu merupakan salah satu upaya Kementerian Perindustrian untuk mendorong pertumbuhan industri melalui penetapan kebijakan pengembangan SDM.
Diharapkan dapat menjadi vokasi industri bertaraf global untuk mendukung pembangunan industri nasional, dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai negara industri tangguh.
Misi ini dilakukan untuk mengembangkan kelas industri, melalui Program Setara Diploma 1 di 13 provinsi yang ada.
Dengan harapan, keberadaan industri akan meningkatkan lapangan pekerjaan untuk menyerap tenaga kerja sektor industri 2021 lalu sebanyak 18,64 juta orang.
Meliputi, industri makanan dan minuman 5,4 juta orang, industri pakaian 2,32 juta orang, serta industri kayu dan barang 1,68 juta orang.
Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI), Restu Yuni Widayati menerangkan, Program D1 yang diinisiasi oleh BPSDMI Kemenperin merupakan upaya untuk menyelaraskan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi modern.
Di mana para peserta dibekali dengan ilmu-ilmu dasar terkait teknologi ukir menggunakan sistem otomasi, mulai dari mendesain produk sampai mengoperasikan mesin produksi.
"Kurikulum program setara D1 ini telah disesuaikan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri. Selain menjalani masa perkuliahan di kampus, peserta juga diterjunkan langsung untuk praktek magang di industri, guna melihat proses bisnis yang terjadi," jelasnya. (*)