Berita Salatiga
Rest Area Pendopo KM 456 Seperti Mal dengan Pemandangan Gunung
Rest Area Pendopo KM 456 berada di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang layaknya bak mal.
Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Rest Area Pendopo KM 456 berada di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang layaknya seperti mal

.
Dari pantauan Tribunjateng.com di lapangan, Rest Area Pendopo KM 456 memiliki desain bangunan unik yang memiliki kesan mewah.
Ada dua bangunan Rest Area Pendopo KM 456 dihubungkan dengan jembatan yang melintang diatas jalan Tol membuat para pengunjung dapat menikmati keindahan antara bangunan Rest Area KM 456 A dan Rest Area KM 456 B.
Menurut Property Management Head Resta Pendopo KM 456, Raymond Aditya mengungkapkan fasilitas di Rest Area sangat lengkap.
“Mulai dari tempat perbelanjaan, tempat makan, sampai toilet ada semua di sini,” kata Raymond kepada Tribunjateng.com, Jumat (29/4/2022).
Tempat perbelanjaan serta tempat makan yang ada di Rest Area Pendopo KM 456 seperti Mall.
“Resta pendopo mengombinasikan UMKM dan retail modern untuk memberikan variasi dan pengalaman yang berbeda bagi pengunjung,” paparnya.
Rest Area Pendopo KM 456 memiliki fasilitas tambahan.
“Meskipun Rest Area kita kecil, kita tambahi fasilitas tambahan seperti bengkel dari beberapa brand kendaraan serta tambahan SPBU yang hari biasanya tidak ada,” ungkapnya.
Adanya fasilitas bengkel membuat para pemudik tidak bingung untuk perbaiki kendaraan.
“Kemarin cukup banyak kendaraan yang bermasalah di sini, mungkin karena dua tahun tidak mudik dan kendaraan tersebut belum di cek kesehatannya,” ucapnya.
“Jadi adanya bengkel tersebut dapat membantu para pemudik untuk mengecek serta memperbaiki kendaraan mereka,” tambahnya.
Konsep desain Rest Area Pendopo KM 456 berbeda dengan Rest Area lainnya.
“Di Resta Area Pendopo KM 456 dikonsepkan ada lima pendopo yang merepresentatifkan lima gunung,” kata Raymond.
“Jadi kalau disini kita bisa melihat pemandangan lima gunung sekaligus,” ucapnya.
“Ada Gunung Merbabu, Merapi, Sindoro, Sumbing dan Telomoyo,” paparnya.
“Apalagi anak-anak jaman sekarang sukanya healing,” tambahnya. (*)