Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Berkah Petani Mawar di Bandungan Semarang, Kebanjiran Pembeli saat Idulfitri dan Harga pun Tinggi

Permintaan bunga mawar tabur meningkat seiring dengan adanya tradisi masyarakat untuk nyadran atau nyekar.

“Baru ini harganya naik lagi, karena naik hanya saat momen tertentu saja dan hanya tiap tahun, maka bertani bunga ini hanya sebagai sampingan saja.

Kalau pertanian utama saya setiap hari yaitu daun bawang, cabai dan tomat.

Anton mengatakan bahwa kendala utama yang ia alami saat bertani bunga itu yakni hama ulat dan cuaca.

Ia mulai menyiapkan tanaman bunga mawar di kebun miliknya sejak sebulan sebelum Hari-H atau sebelum Ramadan.

“Jadi dipangkas dahulu batangnya agar mekar saat menjelang lebaran.

Bahkan ini masih kuncup juga sudah diborong, saya kejar untuk permintaan yang banyak saat ini karena setelah lebaran biasanya permintaan sudah turun,” pungkasnya.

Bahkan Anton rela memanen semalaman untuk melayani permintaan pembeli.

Salah seorang pembeli, Bowo, mengatakan bahwa dirinya harus mendapatkan bunga-bunga tersebut pada malam takbiran.

Hal itu dikarenakan ia telah berjanji kepada keluarganya untuk membawakan bunga dan dipakai pada tradisi nyekar saat lebaran.

“Ini tiga keluarga yang minta ke saya, karena baru sempat malam ini jadi saya langsung datang ke Bandungan,” ungkapnya. (*)

Baca juga: Tak Sedikit Kendaraan Pemudik Jadi Korban Tanjakan Gombel Semarang, Mogok Tidak Kuat Nanjak

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved