Berkali-kali Pemuda Semarang Tusuki Paha Bocah Demak Sampai Tewas Habis Darah
Dugaan motif yang membuat pelaku gelap mata menusuk paha almarhum Zico saat subuh di hari lebaran.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Zico Andriani Zedan (15) seorang ABG yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP di sebuah sekolah swasta di Kota Semarang bukanlah korban tunggal dari beringasnya pelaku penusukan yang berujung tewasnya korban.
Paman korban Rizky (23) juga sempat dikeroyok oleh para pelaku.
Pengeroyokan tersebut buntut dari paman korban yang menanyakan ihwal kejadian penusukan.
Baca juga: Fakta Baru Siswa SMP Asal Demak Ditusuk Hingga Meninggal di Semarang, Diduga Persoalan HP Curian
"Paman korban sudah tanya baik-baik siapa yang nusuk korban, di antara mereka malah ada yang jawab gak terima (kejadian penusukan) tarung sama saya," ujar Nanda menirukan ucapan pelaku.
Tak disangka, paman korban tersebut malah dikeroyok para pelaku.
Tak hanya dihujani bogem mentah, paman korban juga dihantam botol minuman keras.
"Ya paman korban bernama Rizky alami sejumlah luka akibat dikeroyok dan dipukul botol miras," terangnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pemuda Demak Meninggal Dikeroyok dan Ditusuk di Semarang
Motif Pelaku
Terungkap fakta baru pembunuhan Zico Andriani Zedan (15) siswa kelas 3 di sebuah SMP swasta di Kota Semarang.
Zico ditusuk pelaku lantaran tak mau menjual handphone hasil curian.
Para pelaku juga takut bilamana Zico malah melapor ke polisi akibat ulah mereka mencuri handphone.
Dugaan motif tersebut yang membuat pelaku gelap mata menusuk Zico saat subuh di hari lebaran.
"Pelaku khawatir Zico mau lapor ke polisi atas pencurian tersebut, itu informasi dari saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian," terang kakak korban Nanda (17), Senin (2/5/2022).
Nanda mengaku, hanya mengenal seorang teman pelaku yang mana merupakan warga sekitar.
Teman pelaku tersebut saat ini masih dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
"Ada satu yang saya kenal. Inisial B. Warga sini belakang kos," ungkapnya.
Kasus tersebut masih dalam penanganan Polrestabes Semarang.
Informasi yang dihimpun Tribunjateng.com, polisi masih memeriksa tujuh saksi.
Tujuh saksi tersebut masih dilakukan pemeriksaan mendalam untuk menemukan titik terang dalang pembunuhan ABG siswa SMP yang menolak jual handphone curian.
Tewas saat Lebaran
Momen lebaran yang sewajarnya diwarnai kegembiraan tak berlaku bagi remaja bernama Zico Andriani Zedan (15).
Remaja asal Demak tersebut tewas bersimbah darah akibat luka tusukan di paha kiri.
Korban ditusuk oleh seseorang di depan kios pulsa, Jalan Kedungmundu Raya, Tembalang, Kota Semarang, Senin (2/5/2022) sekira pukul 05.30 WIB.
Tampak di lokasi kejadian masih terdapat ceceran darah korban.
"Adik saya sempat diajak nongkrong di lokasi kejadian oleh teman-temannya.
Habis itu saya dengar adik saya ditusuk lalu saya keluar kamar kos," ujar kakak korban Nanda (17).
Usai kejadian penusukan dan dugaan penggeroyokan tersebut, korban memang sempat melarikan diri ke kamar kosnya di Jalan Karanggawang, RT 14 RW 14,Tandang, Tembalang.
Ketika menyelamatkan diri korban dalam kondisi darah bercucuran.
Setiba di kos, korban kemudian dibawa lari ke rumah sakit Wongsonegoro atau RS Ketileng Semarang karena mendapatkan sejumlah luka tusukan yang cukup parah di bagian kaki.
Korban dibawa ke rumah sakit mengendari motor bonceng tiga.
Nahas, nyawa korban tak tertolong dalam perawatan medis.
"Adik kehabisan darah, mau dimakamkan di TPU Sedayu Genuk," beber Nanda.
Terpisah, Kapolsek Tembalang, Kompol Arsadi mengungkapkan korban berinisial ZAZ (15) merupakan penduduk Pondok Raden Patah tahap II, Sayung, Kabupaten Demak.
Dari keterangan para saksi korban sebelumnya tak sadarkan diri dan sesampainya di rumah sakit dinyatakan meninggal dunia.
Para saksi menyebut, korban sempat dikeroyok dan dianiaya menggunakan senjata tajam.
"Ada banyak bekas darah berceceran dengan jaran 10-20 meter," ungkapnya.
Arsady menyebut,selepas kejadian bersama anggotanya langsung melakuan pengecekan di Rumah Sakit dan lokasi kejadian.
Selanjutnya pihaknya langsung melaporkan peristiwa ini ke Satreskrim Polrestabes untuk ditindak lanjuti.
Semua saksi langsung dibawa ke unit Resmob Polrestabes Semarang.
"Mereka masih dimintai keterangan untuk dilakukan pengembangan sekaligus penyidikan dan penyelidikan tentang sebab musabab tewasnya korban," tandasnya. (Iwn).