Berita Solo
Nasi Boks Biang Keracunan Massal di Solo Ternyata Juga Dibawa ke Karanganyar, 17 Orang Jadi Korban
Keracunan massal yang terjadi di Pucangsawit, Solo, Jawa Tengah, kian meluas. Belasan warga di Gondangrejo, Karangayar, juga menjadi korban.
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Keracunan massal yang terjadi di Pucangsawit, Solo, Jawa Tengah, kian meluas.
Belasan warga di Gondangrejo, Karangayar, juga menjadi korban.
Sumbernya sama, nasi boks yang berasal dari Pucangsawit.
Baca juga: Bukber Berujung Maut di Solo, 90 Warga Keracunan Massal Nasi Boks, 1 Meninggal
Berikut rentetan kasus keracunan massal dari Pucangsawit hingga Karanganyar, korbannya capai ratusan orang.
Kasus Keracunan Massal di Pucangsawit Solo Diduga Merembet ke Karanganyar, 17 Orang Jadi Korban
Kasus keracunan massal di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo diduga merembet ke kawasan lain.
Tepatnya di RT 02/RW05, dan RT 03/RW06, Dusun Kricikan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
Kapolsek Gondangrejo, Iptu S Widiatmoko, menerangkan ada 17 warga yang mengalami keracunan massal di kawasan tersebut.
"Kami sampaikan bahwasanya di Dusun Kricikan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, betul disampaikan bahwa ada yang mengalami keracunan sebanyak 17 orang," terang Moko, Senin (2/5/2022).
Moko menjelaskan keracunan di Gondangrejo diduga merupakan rentetan kasus keracunan di Pucangsawit.
"Ini diduga satu rangkaian kejadian dengan yang ada di Pucangsawit Solo," ujar dia.
Dari pantuan TribunSolo.com, sejumlah personel PMI telah diterjunkan ke lokasi untuk mengecek kondisi warga yang mengalami gejala keracunan.
"Penangananya, kami koordinasi dengan puskesmas setempat dan rekan PMI Solo dan Karanganyar, mereka sudah datang ke lokasi," terang Moko.
"Lalu, melaksanakan pemeriksaan awal ke 16 orang, dinyatakan masih bisa dirawat jalan," tambahnya.
Awal Mula Nasi Boks Sumber Keracunan Massal di Pucangsawit bisa Sampai Gondangrejo Karanganyar
Sebanyak 17 warga Dusun Kricikan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar tidak bisa merayakan hari raya Lebaran dengan penuh suka cita.