Berita Semarang

Hendi Kaget Saat Kunjungi Pasar Manyaran Semarang, Malah Ada Los Disewakan dan Jadi Tempat Tinggal

Hendrar Prihadi meminta Disdag Kota Semarang melakukan kajian mendalam untuk rencana pembangunan Pasar Manyaran Semarang.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
Tribun Jateng/Iwan Arifianto
Petugas Damkar dan warga setempat berusaha memadamkan api di lokasi kebakaran di Pasar Manyaran, Kembangarum, Semarang Barat, Kota Semarang, Senin. (9/5/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendar Prihadi meninjau Pasar Manyaran Semarang pasca terjadi kebakaran, Selasa (10/5/2022).

Dalam tinjauannya, dia justru menjumpai los dipakai untuk tempat tinggal.

Bahkan, beberapa los disewakan.

Baca juga: Truk Pertamina Lindas Balita di Kaligawe Semarang, Orang-orang Segera Ambil Kardus dan Pasir

Baca juga: Kecelakaan di Jalur Tengkorak Hanoman Semarang, Ban Beat Meletus, Emak-emak dan Bocil Terluka

Baca juga: Ban Motor Meletus, 3 Orang Tersungkur di Jalur Tengkorak Hanoman Semarang, Tubuhnya Tak Bergerak

Baca juga: Wanita Ungaran Tewas Kecelaakan Motor Tabrak Tiang Listrik Jalan Sultan Agung Semarang

Disdag Kota Semarang telah melakukan penertiban, namun masih saja digunakan untuk tempat tinggal ataupun disewakan. 

Melihat hal tersebut, dia meminta Disdag Kota Semarang melakukan kajian mendalam untuk rencana pembangunan pasar itu.

Misalnya, dijadikan pasar khusus burung, ikan hias, atau beralih fungsi menjadi ruang terbuka hijau

"Dari sisi kemanfaatan pasar, dari masukan, dan kondisi lapangan, itu memang bukan pasar yang aktif."

"Beberapa pedagang memakai tempat untuk membuat makanan."

"Setelah itu, mereka jualan tidak di situ, muter ke kampung-kampung," ujar Hendi, sapaannya kepada Tribunjateng.com, Selasa (10/4/2022). 

Sebelumnya, kata dia, Pasar Manyaran Semarang dibangun untuk relokasi pedagang kaki lima (PKL) di Manyaran.

Pada saat itu, Jalan Abdurrahman Saleh Semarang dilakukan pelebaran.

Kemudian, seluruh PKL direlokasi ke Pasar Manyaran Semarang.

Ternyata, banyak pedagang yang menjual los untuk dialihkan ke pedagang lain.

Maka, dia meminta Disdag Kota Semarang mengkaji rencana pembangunan pasar tersebut. 

Hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan laporan dari pihak kepolisian terkait penyebab kebakaran.

Namun, Kota Semarang memiliki pengalaman burut soal kebakaran pasar.

Rata-rata terjadi karena beban listrik terlalu besar sehingga menyebabkan konsleting.

Di sisi lain, bisa juga dari sumber api lain, misalnya lilin.

Apalagi, Pasar Manyaran Semarang digunakan senagai tempat tinggal yang dimungkinkan ada sumber api lain. (*)

Baca juga: Motif Pembunuhan Pria di Perkebunan PTPN IX Bringin Diduga Gegara Uang Jualan Motor

Baca juga: Tingkat Hunian Kamar Hotel di Jateng Naik Pada Maret 2022

Baca juga: Volume Sampah Meningkat saat Syawalan, Dinas Lingkungan Hidup Kendal Angkut Sampah Pagi dan Sore

Baca juga: 33 Pasutri di Karanganyar Terpaksa Tunda Berangkat Haji Tahun Ini, Akibat Aturan Batasan Usia

Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved