Berita Kesehatan
Kata dr Helmia Farida Menyoal Hepatitis Misterius: Risiko Tinggi Tapi Penyebabnya Belum Diketahui
Untuk ciri-ciri umum hepatitis misterius yang terlihat seperti mata kuning, kulit kuning, kencing berwarna cokelat tua, dan mengalami diare.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - dr Helmia Farida, dokter spesialis anak konsultan RS Columbia Asia Semarang membeberkan risiko terburuk hepatitis misterius.
Risiko terburuk akibat hepatitis atau penyakit peradangan hati misterius itu mulai dari penyakit kuning, pembengkakan, pendarahan, hingga meninggal dunia.
Secara umum, hepatitis mulai dari hepatitis A, B, C, D, dan E yang disebabkan oleh virus dan pada masing-masing kategori memiliki tingkat kegawatan yang berbeda.
Adapula hepatitis yang disebabkan oleh Cytomegalovirus (CMV).
Baca juga: SMPN 42 Semarang Sosialisasikan Gerakan Makan Buah Sayur, Cegah Penyebaran Hepatitis Akut Misterius
Baca juga: Apa Itu Hepatitis? Pengertian, Gejala dan 7 Jenisnya
Baca juga: Dinkes Klaim Belum Ada Kasus Hepatitis Misterius di Semarang, Waspada Jika Alami Gejala Ini
Baca juga: HATI-HATI Penularan Hepatitis Akut Diduga Lewat Saluran Cerna
"Hepatitis yang bermacam bisa mengenai semua umur."
"Sementara pada kasus yang tengah ramai diperbincangkan saat ini tidak bisa ditemukan penyebab datangnya hepatitis."
"Namun pasien bisa memburuk secara cepat, menyebabkan liver atau hati rusak, hingga menyebabkan meninggal dunia," urai dr Helmia kepada Tribunjateng.com, Senin (9/5/2022).
Karena belum diketahui penyebab hepatitis misterius tersebut diduga durasi infeksi virus selama 1 bulan hingga 1 tahun, hal inilah yang diduga mendatangkan kepanikan.
Berbagai asumsi muncul terkait hepatitis misterius yang datang dari klaster pasien yang sudah terpapar dan yang belum terpapar virus corona.
Namun hal tersebut tidak bisa dijadikan simpulan penyebab virus.
Sehingga ia tak bisa menjawab apakah hepatitis misterius ini berhubungan dengan long covid atau gejala penyakit corona dalam jangka waktu yang lama.
Selain itu, sudah dilaporkan temuan kasus korban hingga meninggal dunia di Jakarta dan Jawa Timur.
Sementara itu, kasus yang terjadi di luar negeri seperti Inggris dan Amerika Serikat, 90 persen pasien harus mendapatkan perawatan intensif akibat penyakit ini.
"Untuk ciri-ciri umum hepatitis misterius yang terlihat seperti mata kuning, kulit kuning, kencing berwarna cokelat tua, dan mengalami diare," tambahnya.
Pasien yang sudah terpapar virus bisa memburuk secara cepat dan bisa mengakibatkan liver rusak parah.
Di sejumlah negara, pasien hepatitis misterius bisa mendapatkan transplantasi hati dengan cepat.
Sayangnya, di Indonesia proses transplantasi hati hanya bisa dilakukan di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Prosedur pelaksanaan transplantasi pun membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Meski demikian, bagi pasien yang mengalami sejumlah gejala bisa segera menghubungi fasilitas kesehatan untuk dilakukan pengecekan dan pemantauan.
Bila sakit tak kunjung sembuh agar segera ke rumah sakit.
Melihat potensi dan risiko paparan hepatitis misterius yang besar, dr Helmia berpesan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan makanan, alat makan, dan tangan karena penularan penyakit ini melalui mulut.
"Jangan berbagi makanan dengan orang lain dan penting untuk menjaga kebersihan makanan, tangan, dan alat makan," pungkasnya. (*)
Baca juga: Halal Bihalal, Ini Kata Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Demak
Baca juga: Dtaman Ria Demak Masih Dipadati Pengunjung, Setengah Hari Sudah Terjual 700 Tiket
Baca juga: PTM Setelah Libur Lebaran, Yoyok Sukawi Minta Sekolah Tetap Waspada, Karena Alasan Ini
Baca juga: Evaluasi Operasi Ketupat Candi 2022, Kapolda Jateng: Alhamdulillah, Tetap Semangat Layani Masyarakat