Yang Bikin Hendrar Prihadi Kaget Usai Kebakaran Pasar Manyaran Semarang, Kok Isinya Kayak Gini?
Wali Kota Semarang, Hendar Prihadi justru menjumpai los Pasar Manyaran dipakai untuk tempat tinggal.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendar Prihadi meninjau Pasar Manyaran pasca terjadi kebakaran, Selasa (10/5/2022).
Dalam tinjauannya, dia justru menjumpai los dipakai untuk tempat tinggal.
Bahkan, beberapa los disewakan.
Dinas Perdagangan telah melakukan penertiban namun masih saja digunakan untuk tempat tinggal ataupun disewakan.
Baca juga: Tangani Pasca Kebakaran, Dinas Perdagangan Segera Siapkan Desain Renovasi Pasar Manyaran
Melihat hal tersebut, dia meminta Dinas Perdagangan melakukan kajian mendalam untuk rencana pembangunan pasar itu.
Misalnya, dijadikan pasar khusus burung, ikan hias, atau beralih fungsi menjadi ruang terbuka hijau.
"Dari sisi kemanfaatan pasar, dari masukan, dan kondisi lapangan, itu memang bukan pasar yang aktif. Beberapa pedagang memakai tempat untuk membuat makanan. Setelah itu, mereka jualan tidak disitu, muter ke kampung-kampung," ujar Hendi, sapaannya, Selasa (10/4/2022).
Sebelumnya, kata dia, Pasar Manyaran dibangun untuk relokasi pedagang kaki lima (PKL) di Manyaran.
Pada saat itu, Jalan Abdurrahman Saleh Manyaran dilakukan pelebaran.
Kemudian, seluruh PKL direlokasi ke Pasar Manyaran.
Ternyata, banyak pedagang yang menjual los untuk dialihkan ke pedagang lain.
Maka, dia meminta Dinas Perdagangan mengkaji rencana pembangunan pasar tersebut.
Hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan laporan dari pihak kepolisian terkait penyebab kebakaran.
Namun, Kota Semarang memiliki pengalaman burut soal kebakaran pasar.
Rata-rata terjadi karena beban listrik terlalu besar sehingga menyebabkan konsleting.
Di sisi lain, bisa juga dari sumber api lain, misalnya lilin.
Apalagi, Pasar Manyaran digunakan senagai tempat tinggal yang dimungkinkan ada sumber api lain. (eyf)