Reuni Fakultas Kedokteran UNS Angkatan 1990 Diisi Temu Kangen dan Berbagi
Acara tak sekedar bertemu kangen saja, juga berbagi dengan teman seangkatan yang membutuhkan, menari beksan Smarasantha ciptaan dari Javanologi UNS
Penulis: rustam aji | Editor: rustam aji
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Momen Idulfitri 1443 H terasa istimewa karena bersamaan dengan pelonggaran aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) seiring melandainya kasus Covid-19 di Indonesia.
Pemerintah juga sudah memperbolehkan mudik, silaturahmi, dan kegiatan-kegiatan lain dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Masyarakat pun menyambut dengan antusias. Di antaranya dengan menggelar acara halalbihalal maupun bentuk lain berupa reuni.
Tak mau ketinggalan, para dokter alumni angkatan 1990 Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret juga menggelar reuni pada Sabtu (7/5/2022) bertempat di Auditorium FK UNS .
Acara tak sekedar bertemu kangen saja, namun juga berbagi dengan teman seangkatan yang membutuhkan, menari beksan Smarasantha ciptaan dari Javanologi UNS dan melakukan rencana kerjasama yang lebih solid untuk ke depannya.
Tidak lupa, mereka juga memperkenalkan masing-masing anggota keluarga baru.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Wakil Dekan III FK UNS Dr dr Selvy Handayani MKes yang mengajak para alumni untuk senantiasa mendukung kegiatan dan program FK berupa hilirisasi dan kerja sama untuk kepentingan mahasiswa , dosen dan industri yang dimiliki alumni
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Alumni UNS , Bambang Dwi Wahyudi , mengatakan, di antara program alumni adalah akan melakukan pendataan dan perekrutan supaya networking bisa berjalan dengan baik.
"Karena banyak alumni UNS yang menduduki jabatan sebagai CEO ataupun pejabat di berbagai bidang," ungkapnya.
Menurutnya, acara reuni ini bisa menjadi inspirasi yang menggugah semangat kekeluargaan karena mempunyai ikatan emosional yang tinggi setelah bersama-sama menjalani sebagai mahasiswa bertahun-tahun.
Salah satu alumni FK UNS 1990 Dr dr Renni Yuniati SpKK MH berharap reuni bisa menjadikan inspirasi yang menggugah semangat kekeluargaan.
"Ikatan emosional yang tinggi selama kuliah dulu bisa menjadi perekat dalam membangun hubungan kekeluargaan," tandasnya. (aji)