Berita Kabupaten Semarang
Cegah Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku, Dispertanikap Kab Semarang Periksa Ribuan Sapi di Ambarawa
Wigati Sunu menambahkan bahwa jika terdapat temuan kasus PMK, pihaknya akan mengambil data asal-usul hewan-hewan tersebut untuk melakukan tracing
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: muslimah
Ia mengimbau warga untuk melapor ke puskeswan terdekat agar dapat ditangani secepatnya.
Wigati Sunu juga menyebutkan sejumlah gejalanya.
“Seperti demam tinggi sekitar 39 sampai 40 derajat Celcius.
Kemudian air liur berlebih dan berbusa, luka lepuh pada lidah dan mukosa rongga mulut, pincang dan luka pada kaki yang diakhiri lepas kuku, tidak mau makan, susah berdiri dan gemetar, serta nafas cepat," pungkasnya.
Sementara itu, seorang pemilik sapi di pasar tersebut yang bernama Wanto, mengatakan bahwa ia justru senang dengan pemeriksaan tersebut.
Ia sendiri sudah biasa mengantarkan hewan ternaknya dari daerah Grobogan untuk dijual di pasar hewan terbesar di Kabupaten Semarang tersebut.
“Agar hewan ternak milik saya dan ternak-ternak lain di sini bisa terjaga juga,” ujarnya.
Ia juga merasa sedikit khawatir dengan adanya sejumlah temuan kasus PMK yang mana hal itu bisa memengaruhi penghasilan utamanya sebagai peternak sapi.
Pengaruh lain yang ia khawatirkan terutama harga-harga yang berpotensi menurun karena munculnya isu tersebut.
“Harapan saya hal-hal seperti ini tidak memengaruhi harga dan semuanya tetap berjalan dalam kondisi normal seperti sebelumnya,” harapnya. (*)