Berita Kudus
Cegah Wabah PMK, Dispertan Kudus Imbau Peternak Tidak Tergiur Harga Murah
Anggota kepolisian melakukan pengawasan kepada sejumlah peternak di Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Kamis (12/5/2022).
Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus mengantisipasi merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi.
Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus melakukan pemeriksaan kesehatan dengan mendatangi sejumlah peternakan.
Sub Koordinator Produksi dan Kesehatan , Sidi Purnomo menyampaikan, telah melakukan antisipasi terhadap ternak dari Jawa Timur sejak hari Senin (9/4/2022) kemarin, sampai Kamis (12/4/2022) belum ditemukan kasus tersebut.
Pihaknya juga sudah menjadwalkan dengan melakukan pemeriksaan mulut dan postur tubuh hewan.
"Kami juga memberikan edukasi kepada pedagang atau peternak agar mengenali penyakit sapi ini," ucapnya.
Sidi menjelaskan, ciri-ciri sapi yang menderita PMK memiliki nafas yang tidak teratur, demam, mulut sariawan dan kaki pincang.
Sehingga pihaknya mengharapkan agar peternak mewaspadai sapi dengan karakteristik tersebut.
"Jangan tergiur harga sapi murah dari peternak yang mencurigai sapinya kena PMK, justru itu bisa menyebarkan sapi yang lain," ujarnya.
Peternak Garung Lor, Kaliwungu, Zainal Abidin menyampaikan tidak menerima sapi dari luar daerah untuk mencegah terjadinya penularan wabah PMK. Padahal biasanya dia mendatangkan sapi dari Boyolali.
"Karena kami lihat penularannya cepat, jadi kami tidak mendatangkan sapi baru," ujar dia.
Saat ini, dia memiliki 19 ekor sapi perah yang dikelola di peternakannya. Satu ekor sapi itu bisa menghasilkan sebanyak 10 liter per harinya.
Pihaknya masih menungu lampu hijau dari dinas terkait untuk bisa mendatangkan sapi perah guna menjaga produktifitas peternakannya.
"Biasanya saya mengambil sapi yang habis melahirkan, terakhir kemarin sebelum puasa. Setelah itu belum," ujar dia.
Sementara itu, Polsek Dawe jua melakukan pengawasan terhadap peternak sapi di wilayah Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
"Tujuannya antisipasi dini adanya kasus penyakit mulut dan kuku kepada hewan ternak sapi," kata Kapolsek Dawe, AKP Hadi Noor Cahyo.
Dia menyampaikan, di wilayah Kecamatan Dawe Kudus ada sejumlah lokasi peternakan sapi.
Disamping itu, ada juga ternak yang dipelihara mandiri oleh warga baik sapi, kerbau maupun kambing.
"Adanya potensi penyakit tersebut kami akan terus melakukan pemantauan. Selain itu, berkoordinasi dengan pemilik peternakan sapi maupun dinas terkait," terangnya.
Hasil pemantauan sementara di sejumlah peternakan sapi tidak ditemukan kasus penyakit mulut dan kuku.
Namun dia menyampaikan imbauan kewaspadaan akan potensi penyakit tersebut menyerang ternak sapi warga di wilayah Kecamatan Dawe.
"Kami imbau peternak sapi untuk waspada akan penyakit mulut dan kuku. Apabila ditemukan kasus tersebut agar segera melapor," imbaunya. (raf)
Baca juga: Buka Islamic Center, Ganjar : Ini Ruang Kerukunan Beragama dan Pengembangan Ekonomi
Baca juga: Gedung Islamic Centre Diresmikan, Bupati Dian Kristiandi: Rumah Umat Muslim di Jepara
Baca juga: Hadiri Peresmian Gedung RTQ Al-Maunah, Ini Pesan Bupati Pati Haryanto
Baca juga: Kebijakan Makroprudensial BI Jaga Stabilitas Keuangan