Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

UPDATE : Satpam Perumahan Masih Belum Percaya RSS Bunuh Anaknya di Hotel, Ini Pengakuannya

Rumah tangga RSS ibu pembunuh anaknya di hotel kota Semarang tidak pernah ada masalah. 

Rahdyan Trijoko Pamungkas
.Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar tunjukkan barang bukti RSS membunuh anaknya di hotel 

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menuturkan bocah laki-laki yang dibunuhnya merupakan anak pertamanya.

Peristiwa tersebut berawal adanya permasalahan rumah tangga antara pelaku dengan suaminya.

"Tersangka takut karena menggunakan uang mereka tanpa sepengetahuan suaminya sebanyak Rp 38 juta. Suaminya kaget ketika uang di rekening Rp 39 juta tinggal Rp 1 juta" tuturnya.

Kombes Irwan menuturkan uang yang berada di rekening digunakan tersangka untuk membayar pinjaman online.

Menurut keterangan tersangka, setahun yang lalu temannya berinisial SS menggunakan  KTPnya untuk meminjam uang di Pinjaman Online. Hal tersebut disetujui oleh tersangka.

"Temannya menggunakan KTP tersangka untuk meminjam pinjaman online kurang lebih Rp 12 juta," ujarnya. 

Karena identitas pelaku dipinjam, Kata Kapolrestabes, tersangka ditagih. Pinjaman tersebut awalnya Rp 12 juta membengkak.

"Karena mendapat tagihan tersangka membayar tagihan itu menggunakan uang tabungan keluarga mereka," ujarnya.

Kejadian itulah, membuat suami tersangka menegur tersangka. Hal ini menyebabkan tersangka kabur dari rumah membawa anaknya ke Hotel itu.

"Tersangka masuk ke hotel pada hari Senin (9/5)," ujarnya.

Menurutnya, tersangka mulai membekap anaknya setelah di telepon resepsionis hotel keesokan harinya sekitar pukul 13.00.

Saat kejadian  korban sedang tidur dengan memegang mainan mobil-mobilan. Lalu dibekap oleh tersangka hingga meninggal dunia.

"Setelah korban meninggal dunia, pelaku mencoba bunuh diri dengan minum air sabun dan melilitkan lehernya menggunakan handuk yang ada di kamar 229," jelasnya.

Menurutnya saat kejadian  resepsionis menghubunginya melalui telepon pukul 12.00.  Saat itu pelaku mengangkat telepon dan menjelaskan akan memperpanjang sewa kamarnya.

"Sampai dengan pukul 18.00 tidak ada kabar dari kamar 229. Maka dari resepsionis hotel berinisiatif mendatangi kamar 229 dan membuka menggunakan kunci cadangan. Saat itulah saksi melihat korban dan pelaku dalam keadaan terlentang," tutur dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved