Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Merasa Laporan Kasus Penganiayaan Cuma Didiamkan, Warga Bawa Jenazah Korban ke Kantor Polisi

Viral sebuah video seorang wanita membawa jenazah ke kantor polisi. Aksi itu sebagai wujud protes keluarga jenazah yang merasa laporan penganiayaan.

Editor: rival al manaf
ISTIMEWA
ilustrasi jenazah 

TRIBUNJATENG.COM, ENDE - Viral sebuah video seorang wanita membawa jenazah ke kantor polisi.

Aksi itu sebagai wujud protes keluarga jenazah yang merasa laporan penganiayaan tidak ditindaklanjuti.

Seorang perempuan paruh baya tampak menangis histeris di samping jenazah yang dibawa ke kantor polisi.

Sejumlah warga memang sengaja membawa jenazah itu ke kantor polisi dan meletakkannya di atas sebuah meja.

Baca juga: Puluhan Sekdes di Demak Minta Perbub No 11 Tahun 2022 Dikaji, Ini Tanggapan Bupati

Baca juga: Foto Mesum Ibunya Dengan Pak Kades Beredar, Anak Pengurus Masjid Syok, Minta Orangtuanya Cerai

Baca juga: Kecelakaan Maut di Denpasar: Tabrak Ambulans, Pengendara Motor Terpental Beberapa Meter

Baca juga: Aksi Nekat Maling di Lampung, Mencuri Mobil Milik Pensiunan Polisi yang Anaknya Juga Jadi Aparat

Adegan itu terlihat dalam sebuah video viral di media sosial, Kamis (12/5/2022).

Dalam video 39 detik itu, seorang lelaki berdiri di dekat kepala jenazah tersebut.

Setelah ditelusuri, video viral itu ternyata sebuah kejadian nyata di Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Maurole, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (10/5/2022).

Jenazah dalam video adalah pria bernama Kofridus Poto, diduga meninggal dunia akibat kasus penganiayaan.

Ferdinandus Poto, paman almarhum, mengatakan keluarga terpaksa membawa jenazah ke kantor Polsek lantaran kecewa pada aparat setempat yang lamban menangani kasus yang menimpa Konfridus.

Menurut Ferdinandus, Kofridus merupakan korban pengeroyokan oleh sejumlah orang di Desa Loboniki, Kecamatan Maurole, pada 1 April 2022.

"Keluarga sudah melaporkan peristiwa pada 1 April lalu," ujar Ferdinandus saat dihubungi, Kamis.

Laporan tersebut, ucapnya, terkesan didiamkan karena para terduga kasus pengeroyokan itu tidak ditahan.

Padahal, akibat penganiayaan itu, Kofridus mengalami luka parah pada bagian kepala dan sempat pingsan.

Bahkan, Kofridus sering linglung diduga akibat benturan keras di kepala. "Kadang tidak nyambung kalau ngomong," katanya.

Pada Selasa, 10 Mei 2022, kondisi Kofridus kian memburuk. Keluarga kemudian memutuskan untuk merujuk ke Rumah Sakit di Maumere, Kabupaten Sikka.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved