Berita Jateng
Asal Mula Pulau Nyamuk di Karimunjawa, Pulau Terpencil Dihuni Beragam Suku
Tercatat hingga kini jumlah penghuni Pulau Nyamuk, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara berjumlah ratusan orang.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Tercatat hingga kini jumlah penghuni Pulau Nyamuk, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara berjumlah ratusan orang.
Mereka berasal dari keturunan pelaut atau perantau yang lambat laun mendatangi kawasan Karimunjawa, kemudian menetap di sana.
Kepala Desa Nyamuk Muaziz mengatakan, penduduknya berasal suku Madura, Bugis, Buton, dan Jawa.
Baca juga: Viral Video Suami Sakit Keras, Istri Pulang Bawa Selingkuhan dan Minta Izin Nikah Lagi
Baca juga: 5 Potret Indah Permatasari Pemeran Tari di Serial Wedding Agreement, Umumkan Hamil 5 Bulan
Baca juga: Bacaan Doa Sapu Jagad Arab Latin Beserta Artinya Lengkap
Sebagian dari mereka berasal dari luar Pulau Jawa itu adalah pelaut-pelaut yang singgah di Pulau Nyamuk.
Ada juga warga dari Kecamatan Tahunan, Kedung dan sekitarnya yang merantau jadi nelayan dan petani di Nyamuk.
Kini, kata Muaziz, warga Nyamuk sudah hidup turun temurun dan tidak jarang ada warga yang keturunan silang suku.
Seperti garis dari ayah berasal dari Suku Buton dan ibu berasal dari Suku Madura.
Hal itu lumrah terjadi di Nyamuk.
Sementara terkait asal muasal dinamakan Nyamuk, Muaziz menyebut hingga saat ini ada dua versi yang diketahui masyarakat.
Versi pertama menyebut penamaan itu berasal dari hewan nyamuk berukuran kecil yang jika dilihat dari jauh tidak kelihatan.
Versi kedua, nyamuk itu kependekan dari nyantri mukti.
"Kurang lebih artinya seorang santri yang taat," kata Muaziz, kepada Tribun Muria (13/5/2022).
Alumnus Unnes 2013 itu menambahkan, versi kedua bisa dilihat bukti-buktinya.
Seperti keberadaan makam Syekh Abdullah atau warga setempat menyebutnya Mbah Sumur Wali.
"Jika orang ketiban beruntung mendatangi sumur itu, akan menemui air di sumur yang banyak," bebernya.