Berita Regional

Mahasiswi Bolmut Nekat Ingin Jual Ginjal demi Bangun Jembatan di Desanya

Foto aksinya yang memegang poster bertuliskan "Saya mau jual ginjal aja untuk pembangunan jembatan Goyo" viral di media sosial.

Kompas.com/Istimewa
Alin Pangalima, seorang mahasiswi asal Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara (Sulut), saat memegang poster bertuliskan Saya mau jual ginjal aja untuk pembangunan jembatan Goyo.(Dok. Facebook Alin Pangalima) 

"Belum lagi jika sungai sedang banjir dan air meluap bagaikan janji pemda. Biayanya jadi berlipat ganda, Rp 10.000 sekali lewat, dengan risiko yang cukup tinggi. Bayangkan jika datang musim penghujan, berapa biaya yang harus dikeluarkan. Sedangkan penghasilan masyarakat rata-rata memprihatinkan (soalnya kita rasa sandiri)," ujarnya.

Alin menyebut mengingat tiang jembatan sebenarnya sudah tertanam selama kurang lebih 16 tahun. Bahkan sebelum Bolmut menjadi daerah otonom baru di Sulut.

"Sangat disayangkan jika pemerintah terus mempertontonkan kegagalan di tengah masyarakat, dengan dalih 'nanti, nanti, nanti'" ungkap Alin.

Selain itu, dia mengatakan bahwa banyaknya kecelakaan ketika melewati sungai menjadikan jembatan itu layak diperjuangkan.

"Saya pun menyaksikan sendiri betapa kejadian kecelakaan itu terjadi di depan mata. Mungkin bisa ditanyakan kepada yang bertugas menyeberangkan kendaraan, berapa korban yang sudah tabulengkar (terbalik) di situ," sebutnya.

Dia mengaku kadang iri dengan Pangkusa yang meski lokasinya di pedalaman dan sulit jaringan, tapi memiliki jembatannya. Hal ini membuat Gayo tertinggal dari dusun lainnya.

"Karena seperti yang kita tahu bersama, bahwa bukan hanya jembatan yang terbengkalai, tapi jalan juga yang belum diaspal sepenuhnya, membuat masyarakat menjadi berlipat ganda kesulitannya," bebernya.

 
Dia juga mengungkapkan bahwa jika orang sedang hamil muda terus menerus melewati jalan di jalan Goyo itu, pasti akan mengalami keguguran. Bahkan menurutnya ada juga yang lahir prematur.

"Sangat disayangkan sekali. Dan kabar baiknya, semoga tahun ini jalan spanggal (sepenggal) itu akan diteruskan pembangunannya. Jika tidak, som ba demo jo dg (akan demo lagi)," ujarnya. 

Di sisi lain, Alin mengaku ingin menjual ginjal juga untuk mendapatkan buku karya klasik dunia. 

"Kalau ada yang mau beli ginjal saya, harganya seharga pembangunan jembatan, ditambah buku 50.000 eksemplar karya klasik dunia," ungkapnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demi Bangun Jembatan di Desanya, Mahasiswi Asal Bolmut Nekat Ingin Jual Ginjalnya"

Baca juga: Viral Kisah Anak SD yang Disiksa Ibu Tiri Hingga Wajahnya Penuh Luka

Sumber: Kompas.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved