Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tosan Aji, Hadiah Benda Pusaka yang Bikin Bupati Tegal Umi Azizah Sukses Mewek

Hibah lima tosan aji tersebut terdiri dari tiga tombak lurus, satu keris lurus, dan satu keris Luk 13 sehingga total ada lima benda.

Tribun Jateng/ Desta Leila Kartika
Bupati Tegal, Umi Azizah, menerima hibah tosan aji atau benda pusaka berupa tombak dan keris dari Ketua Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKDKT), Agus Wardana atau AW, berlokasi di halaman Pendopo Amangkurat, Rabu (18/5/2022).  

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Pada perayaan hari jadi ke-421 Kabupaten Tegal tahun ini, Bupati Umi Azizah mendapat kejutan tidak terduga yaitu hibah berupa lima Tosan Aji. Adapun penyerahan berlangsung di halaman Pendopo Amangkurat, Rabu (18/5/2022) sore.

Hibah lima tosan aji tersebut terdiri dari tiga tombak lurus, satu keris lurus, dan satu keris Luk 13 sehingga total ada lima benda.

Bagi yang belum mengetahui, Tosan Aji adalah istilah bahasa jawa untuk segala senjata tradisional yang terbuat dari besi atau yang dianggap sebagai pusaka.

Adapun hibah benda pusaka tersebut, diinisiasi oleh Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKDKT) bersama teman-teman budayawan, seniman, ataupun yang tergabung dalam Paguyuban Tosan Aji Nusantara Ganesha (Patra Ganesha), Masyarakat pecinta Tosan Aji Kabupaten Tegal, Kardi, dan Paguyuban Tosan Aji Sabuk Inten.

Sebelum menyerahkan hibah kepada Bupati Tegal Umi Azizah, rombongan mengarak lima Tosan Aji berangkat dari kantor DKDKT, lanjut jalan kaki menuju Alun-alun Hanggawana, dan masuk ke area Pemda Tegal.

Tidak hanya sekedar arak-arakan, tapi juga diselingi atraksi jaran lumping, dan menaburkan bunga yang dicampur uang koin.

Tentu hal ini menjadi daya tarik sendiri terutama bagi anak-anak karena berebut uang koin yang disebarkan.

Bupati Tegal, Umi Azizah, dengan senang hati menerima hibah Tosan Aji yang diserahkan langsung oleh Ketua Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKDKT), Agus Wardana atau AW.

Dalam sambutannya, Umi mengucapkan rasa terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal yang telah menginisiasi, dan menyukseskan jalannya kirab kebudayaan yang sangat berkesan dan mampu mewarnai rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Tegal tahun ini.

Mudah-mudahan niat baik semuanya senantiasa dilandasi semangat istikamah. 

Penuh keikhlasan, mengedepankan kepentingan dan kemaslahatan kehidupan budaya di Kabupaten Tegal yang tercinta.

"Jujur saya sangat terharu dengan apa yang dilakukan oleh teman-teman semuanya. Luar biasa, gaung kesiapan yang tidak terdengar tapi aksinya sangat nyata. Sehingga sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan semoga apa yang diberikan ini bisa kami jaga dan rawat dengan baik," ungkap Umi, pada Tribunjateng.com, Rabu (18/5/2022).

Mudah-mudahan lewat gelaran kirab budaya ini, lanjut Umi, masyarakat yang kebetulan ikut menyaksikan tidak saja terhibur, tapi lebih dari itu, kawan-kawan di Dewan Kebudayaan dan juga para pencinta ataupun penggemar tosan aji bisa memaknai esensi budaya yang berkembang dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Tegal yang dikenal kaya akan ragam seni serta tradisi budayanya.

Untuk itu, atas nama Pemerintah Kabupaten Tegal Umi juga mengucapkan terima kasih atas titipan pusaka yang tentunya sarat akan makna simbolis dan juga nilai-nilai sejarah, warisan dari para leluhur. 

Sebuah kehormatan tentunya bagi Pemkab Tegal bisa berkesempatan secara langsung menerima amanat dari semua yang terlibat. 

Bupati menyebut, akan menjaga dan merawat dengan baik sebagai bagian dari upaya bersama memajukan kehidupan budaya, pilar bagi pengembangan nilai-nilai luhur, dan jati diri bangsa yang akan melandasi tatanan kehidupan yang lebih luas sekaligus haluan bagi pembangunan berkelanjutan.

Ia pun berharap kirab budaya ini bisa menjadi pintu masuk untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat akan keanekaragaman budaya tanah jawa, budaya masyarakat Kabupaten Tegal. 

"Saya titip pesan, mari, tingkatkan upaya pelestarian budaya daerah di Kabupaten Tegal yang itu tidak sebatas melestarikan seni tradisinya saja, tapi juga bagaimana mengemas seni tradisi dan budaya daerah kita menjadi mudah diterima oleh siapa saja, terutama kalangan anak-anak muda, generasi millenial. Saya yakin ada value tersendiri dari sini," pesan Umi.

Sementara itu, Ketua Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKDKT), Agus Wardana atau kerap disapa AW, menjelaskan hibah tosan aji merupakan keinginan bersama demi pelestarian, kemajuan, dan ingin menunjukkan luar biasanya budaya yang dimiliki Kabupaten Tegal.

Mewakili teman-teman yang turut hadir, AW berharap benda pusaka yang sudah diberikan nantinya bisa menjadi pusaka baru pemerintah daerah Kabupaten Tegal.

"Setelah kami menyerahkan tiga tombak dan dua keris kepada Bupati, nantinya kami juga siap membantu memelihara atau merawat supaya pusaka-pusaka tersebut tetap lestari. Kami juga berharap Ibu Bupati bisa menerima persembahan kami ini yang nantinya bisa menjadi aset Kabupaten Tegal," jelas AW.

Makna masing-masing benda pusaka atau tosan aji yang diberikan (hibah) ke Pemkab Tegal:

-Pusaka dari Paguyuban Tosan Aji Nusantara Ganesha (Patra Ganesha)

Menghibahkan Tombak Lurus yang memiliki makna dapur sigar jantung, pamor ngulit semongko, dan tangguh padjajaran.

Filosofi nya:

Dapur filosofi dari kerendahan hati, kebersihan budi, dedikasi dan penguat keteguhan fase seseorang meraih kejayaan.

Filosofi pamor, doa pengharapan kecukupan rezeki dan selalu bersyukur atas kekurangan dan kelebihan.

Landaian: kayu walikukun.

-Pusaka dari Bapak Kardi, masyarakat pecinta tosan aji Kabupaten Tegal

Menghibahkan tombak lurus yang memiliki makna dapur panggung welut, pamor ngulit semongko, dan tangguh mataram islam.

Filosofinya:

Dapur memiliki filosofi doa pengharapan dicintai rakyat, serta mempunyai kewibawaan.

Filosofi pamor, doa pengharapan sandang pangan dan kecukupan rezeki kesejahteraan.

Landaian: cendana Jawa, tundung tombak bahan kuningan.

-Pusaka dari Paguyuban Tosan Aji Sabuk Inten

Menghibahkan tombak lurus yang memiliki makna dapur sigar jantung, pamor ngulit semongko, dan tangguh padjajaran.

Filosofi dapur, kerendahan hati, kebersihan budi, dedikasi dan juga penguat keteguhan fase seseorang meraih kejayaan.

Filosofi pamor, doa pengharapan kecukupan rezeki dan selalu bersyukur atas kekurangan dan kelebihan.

Landaian: kayu waruh lengis, tundung tombak bahan kuningan.

-Pusaka dari Paguyuban Tosan Aji Nusantara Ganesha (Patra Ganesha)

Menghibahkan keris lurus yang memiliki makna kebo lajer, pamor ngulit semongko, dan tangguh padjajaran.

Filosofi dapur, doa pengharapan tercapai harapkan tujuan, memiliki sifat mahesa tangguh yang peduli kepada rakyat, dan menjadi pemimpin yang ulet, kesucian hati, serta keuletan dalam menggapai cita-cita.

Ricikan, bilah lurus tipis permukaannya rata tanpa ada-ada, gandik yang tinggi.

Filosofi pamor, doa pengharapan kecukupan rezeki.

Prahu kandas Tegal, Gadjahan Tegal, kayu sawo.

-Pusaka dari Paguyuban Tosan Aji Nusantara Ganesha (Patra Ganesha)

Menghibahkan keris Luk 13 yang memiliki makna dapur sengkelat, pamor ciprit, dan tangguh Sultan Agung.

Filosofi dapur, doa pengharapan tercapai harapan tujuan, kewibawaan, memiliki welas asih dan kesucian hati, serta keuletan dalam menggapai cita-cita.

Ricikan: kembang kancang, jalen lambe gajah, tikel alis, pijetan, sogokan kalih, dan sraweyan.

Filosofi pamor, doa pengharapan memiliki sifat Kesederhanaan, kecemerlangan, dan kesejahteraan.

Warangka deder: ladrang Surakarta, kayu jati gembol.

(dta)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved