Headline

Headline: Aturan Lepas Masker Tuai Kontroversi Epidemiolog Nilai Timing Belum Tepat

Epidemiolog Hermawan Saputra menilai kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membolehkan masyarakat melepas masker di area terbuka

Shutterstock/kompas.com
Ilustrasi masker 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Epidemiolog Hermawan Saputra menilai kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membolehkan masyarakat melepas masker di area terbuka dengan syarat dan kondisi tertentu untuk saat ini belum tepat.

Seperti diketahui, keputusan pelonggaran penggunaan masker disampaikan Jokowi melalui pernyataan resmi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/5).

Kebijakan ini diambil dengan memperhatikan kondisi saat ini di mana penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang semakin terkendali.

Pemerintah pun memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker.

“Jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker.

Namun, untuk kegiatan di ruangan tertutup dan transportasi publik tetap harus menggunakan masker,” ujar Jokowi, dikutip dari Setkab.go.id.

Menurut Hermawan, saat ini pemerintah membutuhkan waktu untuk melakukan evaluasi terhadap pelonggaran aktivitas masyarakat pada masa Idul Fitri lalu dan dampaknya terhadap kasus Covid-19 di dalam negeri.

"Karena kita juga masih harus mengevaluasi bagaimana dampak terhadap kasus (Covid-19) atas mudik dan juga keramaian dan kerumunan yang terjadi pada waktu-waktu sebelumnya," kata Hermawan, seperti dikutip Kompas.com, Rabu (18/5).

"Kita merasa perlu ada timing yang lebih tepat ya untuk pelonggaran ini, kalau sekarang masih terlalu cepat rasanya," ucap Hermawan.

Hermawan mengungkapkan, pelonggaran kegiatan masyarakat juga saat ini sudah terjadi dengan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 1 di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Selain itu, kata Hermawan, masyarakat dan pemerintah harus menyadari situasi pandemi masih terjadi di dunia. Sebab, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai saat ini belum mencabut status pandemi.

Di sisi lain, lanjut Hermawan, masyarakat Indonesia juga menghadapi transisi epidemiologi, yakni bukan hanya kasus Covid-19, tetapi juga penyakit lain seperti Tubercolosis (TBC) dan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

"Oleh karena itu, maka perlu tetap ada kewaspadaan melalui penggunaan masker," ujar Hermawan.
Menunjukkan Penurunan Kasus Covid-19

Sementara itu,Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, peningkatan mobilitas masyarakat biasanya akan memengaruhi kenaikan kasus Covid-19.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved