Berita Semarang
Tiap Malam Sarminah dan Anaknya Tidur di Kasur Basah, BMKG Perkirakan Pasang Semarang Hari Ini Masih
Sarminah, warga RT 06 RW 13 Tambak Mulyo, terus memandang air yang menggenangi rumahnya
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sarminah, warga RT 06 RW 13 Tambak Mulyo, terus memandang air yang menggenangi rumahnya.
Ia terlihat lemas, dan duduk di atas maka yang disekelilingnya dikepung air rob.
Baju berwarna biru dan celana merah muda yang ia kenakan juga basah kuyup.
Sarminah merupakan satu dari ribuan warga terdampak rob di wilayah Tambak Mulyo.
Di depan rumahnya, wanita tersebut tampak gusar.

Melihat mendung yang mulai datang, acapkali berdoa agar hujan tidak turun.
Sesekali ia menoleh ke pintu rumahnya yang tertutup dan terendam air separuh.
Baca juga: John Yakin Konsep Giant Sea Wall Bisa Atasi Rob dan Banjir di Teluk Semarang Pantura Jateng
Baca juga: Demi Yakinkan Calon Mertua Kalau Ia Polisi, Pemuda Ini Sampai Kirimkan Video, Ternyata. . .
Ia pun melangkah ke pintu tersebut, dan membukanya.
Semua barang yang ada di dalam rumahnya terendam air.
"Begini kondisinya, semua tidak bisa diselamatkan," ucapnya pelan, Selasa (23/5/2022).
Sembari menengok beberapa ruangan, Sarminah bernafas dalam.
Kemudian telunjuknya mengarah ke kasur yang mengambang di ruang tidur.
"Itu kasur saya, yang saya gunakan untuk tidur bersama dua anak saya," jelasnya.
Sarminah tak sendiri meninggali rumah itu, ia bersama Nasur (12) dan Dafa (6).
Usai menyebutkan nama dua anaknya, ia terlihat bingung.
Lantaran tak tahu harus beristirahat di mana di tengah rob yang melanda pemukiman.
"Rob sudah masuk rumah saya tiga pekan ini, hari ini yang paling besar," kata Sarminah.
Ia juga menyebutkan, beberapa pekan terpaksa tidur di kasur basah bersama dua anaknya.
"Kalau hari ini tidak surut, terpaksa kami tidur di kasur basah lagi," paparnya.
Dikatakannya sampai sekarang belum ada tempat untuk tinggal sementara.
"Dapur umum juga belum ada," jelas ibu dua putra itu.
Kata BMKG
Limpasan air laut menyebabkan tergenangnya kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang,Senin (23/5/2022).
Kepada Stasiun Meteorologi Tanjung Emas Semarang, Retno Widiyaningsih menuturkan info pukul 16.00 ketinggian air pasang mencapai 210 sentimeter.
Air pasang saat ini dinilainya paling tinggi.
Menurutnya air laut melewati tanggul sekitar pukul 14.00. Hal tersebut menyebabkan air menggenangi Pelabuhan Tanjung Emas dan Tambak Lorok.
"Tugu, dan Mangunharjo juga sudah tergenangi," tutur dia.
Dikatakannya, air rob tersebut juga sudah menggenangi akses masuk kantor BMKG yang ada di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Namun air tidak masuk hingga dalam kantor.
"Kantor BMKG tinggi tapi jalannya sudah tidak bisa dilewati," ujarnya.

Menurutnya, air pasang di Kota Semarang merupakan siklus rob pada akhir bulan syawal. Selain itu juga jarak bumi dan bulan sangat dekat.
"Hal ini menyebabkan gravitasi bulan sangat besar," tuturnya.
Tidak hanya itu, ia menuturkan fenomena gelombang air laut di perairan Jawa pemicu air pasang. Ketinggian gelombang air laut kategori sedang yakni sekitar 1,25 hingga 2,5 meter.
" Air pasang di prediksi hingga tanggal 25 Mei 2022," tutur dia.
Retno menambahkan selain di Kota Semarang, air pasang berdampak di wilayah pantura. Beberapa Kabupaten yang terdampak yakni Tegal, Kabupaten dan Kota Pekalongan, Kabupaten Demak, Pati, dan Rembang. (*)