Berita Semarang
8.000 Jiwa Lebih Terdampak Banjir Rob Semarang, Bantuan Pemerintah Terus Mengalir
Daerah paling para terdampak rob selain Demak, adalah Kota Semarang. Banjir rob yang menerjang wilayah Kota Semarang menyebabkan ribuan warga terdampa
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Daerah paling para terdampak rob selain Demak, adalah Kota Semarang. Banjir rob yang menerjang wilayah Kota Semarang menyebabkan ribuan warga terdampak.
Data terbaru BPBD Kota Semarang, ada tiga kelurahan yang terdampak banjir rob yaitu Kelurahan Tanjungmas Kecamatan Semarang Utara, Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara, dan Kelurahan Kemijen Kecamatan Semarang Timur.
Di Kelurahan Tanjungmas, ada 9 RW yang terdampak banjir rob dengan total 8.335 jiwa. Sedangkan di Kelurahan Bandarharjo, ada 1 RW terdiri dari 900 KK yang terdampak banjir rob. Adapun di Kelurahan Kemijen, ada 3 RW terdampak banjir rob dengan total 1.245 KK.
Perkiraan luasan genangan kurang lebih 300 hektar di Tambaklorok Tanjungmas , 125 hektar di Bandarharjo, dan 39 hektar di Kemijen.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, warga yang terdampak yang dimaksud adalah jalan tempat tinggal mereka terendam. Sebagian rumah turut terendam, namun sebagian lagi tidak terendam karena rumahnya sudah ditinggikan.
"Saya cek satu per satu, mau ngungsi atau tidak, mereka tidak mau karena rumahnya tidak kemasukan air. Ada yang kemasukan tapi tetap mau di rumah," ujar Hendi, sapaannya, Selasa (24/5/2022).
Namun demikian, menurut Hendi, jumlah warga yang terdampak saat ini sudah mulai menurun. Dimungkinkan tinggal tersisa 1.000 - 2000 warga yang terdampak.
Pemerintah Kota Semarang hingga saat ini masih terus memberikan bantuan makanan cepat saji serta barang-barang yang dibutuhkan oleh warga, misalnya pampers, pakaian bayi, dan lain sebagainya.
Tak hanya dari Pemerintah Kota Semarang, bantuan juga mengalir dari Menteri Sosial dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
"Dari tadi malam, kami dropping makanan cepat saji. Tidak hanya pemkot, bu mensos juga sudah menghubungi saya untuk mengirim bantuan. Sampai hari ini kami terus dropping makanan cepat saji, pagi, siang, dan malam," terangnya.
Dia mengimbau maayarakat tetap waspada karena prediksi BMKG pasang rob masih tinggi. Dia meminta masyarakat untuk menghindari titik-titik potensi banjir rob agar tidak terjebak macet dan kendaraan mogok.
Daerah pesisir lainnya yang terdampak rob adalah Kabupaten Pemalang. Sedikitnya delapan desa di Kecamatan Ulujami dan sekitarnya terendam. Delapan desa tersebut meliputi, Desa Pesantren, Mojo, Ketapang, Kaliprau, Tasikrejo, Blendung, Kertosari, dan Limbangan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemalang, Sugiyanto mengatakan, telah melakukan asesmen dampak banjir rob di wilayah pesisir Pemalang timur. Hasilnya, di beberapa titik sampai Selasa (24/5) masih tergenang dengan ketinggian air bervariasi antara 30 sampai 100 sentimeter.
Sementara aktivitas pendidikan di sekolah-sekolah yang masih terendam air rob diliburkan. "Untuk evakuasi warga kita siagakan dua set perahu karet di lokasi. Sedangkan penyaluran bantuan, kami melibatkan Baznas, PMI, Dinsos, serta instansi terkait lainnya," ungkap Sugiyanto melalui pesan WhatsApp.
Daerah tetangga, Kota Tegal, juga ikut mengalami dampak rob. Bahkan, Dinas Perhubungan (Dishub) KotaTegal sampai menutup sementara layanan pengujian kendaraan bermotor, mulai Selasa 24 Mei 2022. Penutupan layanan tersebut menjadi dampak terjadinya rob di Pantura KotaTegal.
Kepala Bidang Angkutan dan Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub KotaTegal, Santosa mengatakan, layanan ditutup karena air rob merendam beberapa alat uji kendaraan.
Antara lain, alat play detector atau lorong uji untuk memeriksa bagian bawah kendaraan. Alat brake tester atau alat uji efisiensi rem. Terakhir alat speedometer tester atau alat mengukur kecepatan kendaran.
"Kemarin sore, sekira pukul 15.00 WIB, air rob masuk di gedung pengujian kendaraan. Sehingga layanan harus ditutup sementara," kata Santosa.
Sementara itu,banjir rob juga menggenang Kota Pekalongan, sejak Senin (23/5), membuat tiga kecamatan di Kota Batik terendam banjir rob. Tiga kecamatan yakni Kecamatan Pekalongan Barat, Kecamatan Pekalongan Barat, dan Kecamatan Pekalongan Timur.
Di Kecamatan Pekalongan Utara, sekitar 70 persen wilayah tersebut terendam banjir rob.Camat Pekalongan Utara, Wismo Adityo mengatakan, ada beberapa kelurahan yang terdampak banjir rob yaitu Kelurahan Degayu, Panjang Wetan, Krapyak, Kandang Panjang, dan Panjang Baru.
"Di wilayah Degayu dari 9 RW, 8 RW terendam banjir. Lalu, di panjang wetan rata-rata semua terendam. Di wilayah Pekalongan Utara yang terpendam sekitar 70 persen," kata Camat Pekalongan Utara Wismo Adityo saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (24/5).
Menurut Wismo, untuk kondisi sekarang banjir rob Jalan Kusuma Bangsa masih tergenang banjir dengan ketinggian sekitar 50 centimeter.
"Jalan yang terendam banjir itu depan kantor kecamatan Pekalongan Utara, kampus IAIN, Koramil dan Polsek. Bahkan kantor kecamatan juga ikut terendam banjir," ujarnya.
Di wilayahnya ada dua titik pengungsian banjir rob di antaranya Markas PMI Kota Pekalongan dan di aula Kelurahan Degayu.
"Ada 13 orang di markas PMI Kota Pekalongan dan di aula Kelurahan Degayu sebanyak 18 pengungsi. Paling parah banjirnya berada di daerah Bugisan," imbuhnya.(eyf/fba/dro/kps/TRIBUN JATENG CETAK)