OPINI
OPINI Tri Susilo Hadi : Gambaran Penyakit DBD Di Kota Semarang 2022
DEMAM Berdarah Dengue adalah penyakit yang ditandai dengan demam Tinggi da nada tanda tanda perdarahan dalam kulit dan mudah menular
Oleh Tri Susilo Hadi ,SKM, MKes
ASN DKK Kota Semarang
DEMAM Berdarah Dengue adalah penyakit yang ditandai dengan demam Tinggi da nada tanda tanda perdarahan dalam kulit dan mudah menular ditularkan oleh gigitan nyamuk aedes aygypti dan aedes albopiktus.
Di Kota Semarang pertama kali ditemukan kasus DBD pada tahun 1969 saat itu ditemukan 3 kasus dan pada tahaun 1973 terjadi KLB DBD dengan jumlah kasus sebanyak 25 kasus, sehingga saat itu dilakukan pengasapan melalui pesawat udara pada tahun 1973 sampai dengan tahun 1980.
Kasus DBD selalu ditemukan dan setiap lima tahun sekali terjadi peningkatan kasus.
Gambaran penyakit DBD di Kota Semarang
Incidance Rate selama 20 tahun terendah tahun 2018 sebanyak 6,2 per 100.000 penduduk dan tertinggi pada tahun 2010 sebanyak 368,7 per 100.000 penduduk.
Insidance rate tertinggi di Kecamatan Ngaliyan sebesar 20,9 per 100.000 penduduk, tertinggi kedua Kecamatan Tugu sebesar 20,8 per 100.000 penduduk, tertinggi ketiga Kecamatan Banyumanik sebesrat 17,2 per 100.000 penduduk. Infeksi
Dengue berdasarkan golongan umur terbanyak pada golongan umur 6-12 Th sebanyak 34 %, terbanyak kedua golongan umur 19-55 Th sebanyak 22 %,
Terbanyak ketiga golongan umur 1-5 Th sebanyak 19 %, Kesimpulan kasus DBD Selaul ada Di Kota Semarang mulai tahun 1969 sampai dengan sekarang Semua Kecamatan terjangkit kasus DBD dan semua umur juga sudah terkena DBD
Rekomendasi
Untuk menaggulangi penyakit DBD perlu adanya kegiatan pemantauan jentik rutine satu minggu sekali di seluruh pemukiman penduduk dan tempat tempat umum,
Kegiatan pemantauan jentik rutine di sekolah harus dibudayakan secara rutine satu minggu sekali
Gambaran Penyakit DBD Di Kota Semarang TH 2022
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang ditandai dengan demam tinggi dan ada tanda tanda perdarahan dalam kulit dan mudah menular ditularkan oleh gigitan nyamuk aedes aygypti dan aedes albopiktus.
Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue. Penyebab dan factor resiko penyakit Demam Berdarah adalah adanya gigitan nyamuk aedes aygipti yang ifeksius pada orang yang sehat, biasanya waktu menggigit pagi hari antara jam 10.00 sampai jam 11.00 dan sore hari jam 16.00 sampai jam 17.00.
Gejala penyakit DBD ini diantaranya demam tinggi mencapai 40 derajad celcius, nyeri kepala hebat, nyeri pada sendi, otot dan tulang.
1) Di Kota Semarang pertama kali ditemukan kasus DBD pada tahun 1969 saat itu ditemukan 3 kasus dan pada tahun 1973 terjadi KLB DBD dengan jumlah kasus sebanyak 25 kasus,
Sehingga saat itu dilakukan pengasapan melalui pesawat udara pada tahun 1973 sampai dengan tahun 1980 kasus DBD selalu ditemukan dan setiap lima tahun sekali terjadi peningkatan kasus,
Sehingga dikenal siklus lima tahunan sampai dengan tahun 2005
2). Kasus DBD setiap tahun selalu ada di Kota Semarang sampai dengan sekarang. untuk menanggulanginya selain dilakukan kegiatan penyelidikan epidemiologi, fogging focus dan penyuluhan mulai tahun 2016 dilakukan pendampingan untuk masyarakat yang dilakukan oleh petugas surveilans kesehatan.
3) Untuk mengetahui gambaran penyebaran penyakit DBD di Kota Semarang Tahun 2022 perlu data analisa secara deskriptif dengan melihat kecendrungan dan proporsi Data Penyakit DBD Tahun 2002 sampai tahun 2022.
Jumlah Penderita DBD selama 20 Tahun terakhir terendah pada tahun 2018 sebanyak 103 kasus dan tertinggi pada tahun 2010 yaitu sebanyak 6.666 kasus,
Incidance Rate selama 20 tahun terendah tahun 2018 sebanyak 6,2 per 100.000 penduduk dan tertinggi pada tahun 2010 sebanyak 368,7 per 100.000 penduduk,
Jumlah kematian selama 20 tahu terendah tahun 2018 sebanyak 1 kasus dan terbanyak pada tahun 2010 sebanyak 47 kasus,
Case Fatality Rate selama 20 tahun terendah pada 2004 sebanyak 0,43