Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Di Kerangkeng Terbit Rencana, Setiap Hari Abdul Sidik Disiksa Secara Brutal hingga Meregang Nyawa

Kemarin, Polda Sumut menggelar rekonstruksi kasus Abdul Sidik, korban tewas 22 Februari 2019 lalu akibat dugaan penyiksaan

Editor: muslimah
HO / Tribun Medan
Suasana rekonstruksi korban tewas kerangkeng Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin-angin atas nama Abdul Sidik.    

TRIBUNJATENG.COM, MEDAN -Bukti-bukti kasus penyiksaan di kerangkeng manusia semakin terpampang nyata.

Kasus kerangkeng maut milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin-angin hingga kini masih bergulir.

Kemarin, Polda Sumut menggelar rekonstruksi kasus Abdul Sidik, korban tewas 22 Februari 2019 lalu akibat dugaan penyiksaan.

Dalam rekonstruksi terbongkar kalau Abdul Sidik tewas akibat disiksa setiap hari oleh tiga tersangka Terang Sembiring, Hermanto dan Iskandar.

Baca juga: 2 Pelaku Pembunuhan Warga Muryolobo Jepara Ditangkap di Bekasi, Kronologi Kejadian pun Terungkap

Baca juga: Gadis 13 Tahun Dicabuli Oknum TNI, Mengeluh Organ Intim Berdarah Selama 2 Hari Setelah Kejadian

Penyiksaan itu dilakukan sejak dia tiba ke kerangkeng diantar oleh keluarganya 14 Februari 2019.

Malam pertama disebut tersangka Hermanto memukul wajah Abdul Sidik berkali kali ke wajah dan kepala dalam posisi berdiri.

Terang pun disebut memukul ke arah rusuk ke kanan dan kiri Abdul Sidik. Tak cuma itu, kekejian tersangka terus berlanjut hingga Abdul terjatuh dan kepalanya terbentur.

"Abdul Sidik lemas ato memukul dari sebelah kanan dengan keras mengakibatkan Abdul Sidik terjatuh dan kepalanya terbentur dan tak terbangun lagi, kata Iptu Jonah saat membacakan naskah adegan, Rabu (25/5/2022).

Selanjutnya, pada adegan ke lima para tersangka mengambil selang lalu mencambuk punggung Abdul Sidik secara bergantian.

Pada hari kedua di kerangkeng, Abdul Sidik melakukan sikap tobat dengan posisi kepala menempel di lantai sementara Tangi ke belakang punggung sambil setengah berdiri dalam keadaan sakit. 

Hari ke tiga berada di kerangkeng korban pun disuruh bergelantungan di jeruji besi. Namun disebut hanya bertahan selama beberapa detik lantaran sakit.

Pada hari ke 5,6 dan 7 kondisi Abdul semakin melemah dan sempat diobati lukanya. Hingga akhirnya pada hari ke 8 dikerangkeng Abdul Sidik tewas.

Tindakan tak manusiawi pun terus berlanjut hingga jenazah Abdul Sidik itu dimandikan di kamar mandi di sebelah kerangkeng oleh tahanan lain.

Setelah itu jenazahnya pun diserahkan kepada keluarganya. Keluarga yang sempat melihat jenazahnya pun mengaku kaget lantaran ada luka memar di bagian mata.

"Keluarga sempat melihat dan terkejut melihat mata memar," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved