Kesehatan
Dokter Diana: Waspadai Gula Darah Normal Bisa Saja Diabetes, Jangan Sering Minum Manis
Diabetes tidak dapat disembuhkan, dan merupakan penyakit yang berbiaya besar.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Diabetes merupakan penyakit yang menjadi momok di masyarakat.
Selain bisa mendatangkan penyakit sampingan mulai dari stroke, serangan jantung, darah tinggi, bahkan gagal ginjal.
Diabetes juga penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Selain itu, diabetes juga merupakan penyakit berbiaya besar.
Untuk satu kali cuci darah, pasien harus merogoh kocek hingga Rp 2,5 juta.
DokterĀ Diana Novitasari, SpPD, K-EMB, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit (RS) Telogorejo Semarang, menjelaskan upaya pengantisipasian diabetes melalui prediabetes.
Prediabetes merupakan kondisi saat gula darah normal dan berada di titik sebelum diabetes dengan pengukuran gula darah puasa, gula darah setelah makan, dan HbA1c.
HbA1c sendiri merupakan pengecekan gula darah tiga bulan terakhir yang penting untuk diwaspadai kadarnya.
Bila pada perhitungan gula darah normal berada di angka 70-130 miligram per desiliter, berbeda dengan perhitungan pada prediabetes.
Kadar gula darah di angka 5,7-6,4 perlu diwaspadai karena hal tersebut merupakan fase prediabetes. Kadar gula di bawah 5,7 dianggap masih normal, dan bila kadar gula di atas 6,4 sudah masuk diabetes.
"Kadar gula darah diabetes adalah 6,4 ke atas, kalau normal 5,7 dan kadar gula di antara 5,7 dan 6,4 disebut prediabetes," ujarnya pada Tribunjateng.com seusai mengisi Forum With Benefit (FWB) di RS Telogorejo pada Selasa (24/5/2022).
Fase prediabetes tersebut nantinya akan menentukan apakah memiliki potensi diabetes atau bisa menjadi normal kembali dan sembuh.
Menurutnya, bila sudah terkena diabetes tidak bisa lagi disembuhkan dan sebisa mungkin lebih awal diketahui untuk mencegah terjadinya diagnosa dan menghindari komplikasi.
"Diabetes merupakan penyakit yang tidak nyaman baik untuk pasien dan keluarga karena akan menelan biaya yang sangat besar," ungkap dr Diana.
Sebagai gambaran, pengobatan diabetes dengan cuci darah sepekan dilakukan 2 kali sehingga dalam sebulan dilakukan 8 kali cuci darah.
Dalam sebulan, setidaknya harus mengeluarkan biaya hingga Rp 20 juta untuk melakukan cuci darah.