Berita Blora
Usai 10 Sapi di Blora Positif, Pemkab Bentuk Satgas PMK di Tingkat Kecamatan
Pemkab Blora segera bentuk Satgas terkait PMK di tingkat kecamatan yang ada di Blora.
Penulis: ahmad mustakim | Editor: sujarwo
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Usai 10 ekor sapi dinyatakan positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora segera bentuk Satuan Tugas (Satgas) terkait PMK di tingkat kecamatan yang ada di Blora.
Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowat

i mewakili Bupati Blora Arief Rohman, dalam rapat koordinasi dengan perangkat daerah dan camat se- Blora, mengatakan langkah tersebut dilakukan dalam rangka menekan penyebaran PMK di Kabupaten Blora supaya tidak meluas.
Koordinasi dengan Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (P4) terus dilakukan dalam melakukan upaya tindakan di lapangan.
"Anjuran dari Gubernur perlunya karantina juga harus dilakukan," ucap Wabup Tri Yuli kepada tribunmuria.com, Jumat (27/5/2022).
Mbak etik sapaan akrab Wabup menerangkan melalui satgas ini, nantinya akan mempermudah koordinasi dengan pihak terkait untuk pencegahan dan penanganan PMK.
“Para camat se Blora, saya berharap segera membuat satuan tugas (satgas) dengan forkopimcam, nanti berkoordinasi dengan kepala desa, dan nanti khususnya dengan Dinas P4 melaporkan terkait PMK dan langkah-langkah yang diperlukan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Blora, Kiswoyo menjelaskan, kini dilakukan penutupan sementara pasar hewan hingga penyekatan masuknya sapi dari daerah lain di sejumlah titik.
“Mulai pagi hari ini 27 Mei 2022 sampai dua minggu ke depan, ini harus kita lakukan agar PMK di Blora tidak meluas,” terang Kiswoyo.
Menurutnya, penutupan sementara tersebut dilakukan untuk beberapa waktu ke depan sekaligus untuk menunggu situasi maupun perkembangan PMK di Kabupaten Blora.
Selain itu, penyekatan di sejumlah titik dilakukan dalam rangka antisipasi masuknya sapi dari daerah lain yang terjangkit ke Blora.
“Hari ini kita sudah dilaksanakan penyekatan untuk hewan terutama sapi dari luar daerah yang masuk ke Blora di beberapa titik kerjasama dengan Polres untuk mengantisipasi penyebaran penyakit PMK di Blora,” imbuhnya.
Pihaknya berharap agar camat untuk meneruskan informasi kepada masyarakat bahwa apabila hewan ternak terindikasi atau suspek terkait dengan PMK untuk bisa dikarantina.
Diketahui, Blora merupakan salah satu daerah yang memiliki populasi sapi yang terbesar di Jawa Tengah.
Berdasarkan data yang ada di DP4 Blora, jumlah populasi sapi pada tahun 2021 bahkan mencapai 275.741 ekor. (*)